Logo Bloomberg Technoz

Pagi jelang siang ini, rupiah forward juga masih bergerak stagnan di kisaran Rp16.735/US$.

Level tersebut jauh lebih lemah dibanding posisi penutupan rupiah terakhir sebelum libur panjang yakni di Rp16.560/US$.

Sedangkan di pasar spot valas Asia, kebanyakan mata uang di kawasan tertekan oleh dolar AS terutama ringgit yang melemah 0,18%, baht 0,11%, yen 0,10% lalu dolar Taiwan dan dolar Hong Kong masing-masing 0,08% dan 0,01%.

Sementara sebagian valuta yang lain masih hijau alias menguat seperti won yang naik nilainya 0,47%, dolar Singapura 0,1%, kemudian yuan offshore 0,06%, yuan renminbi dan peso masing-masing 0,01%.

Menjelang batas waktu yang ditetapkan, belum jelas seberapa luas cakupan tarif baru Trump. 

Wall Street Journal melaporkan bahwa pemerintah AS sedang mempertimbangkan opsi kompromi di tengah ketidakpastian yang mengguncang pasar, memaksa para ekonom menurunkan proyeksi pertumbuhan, serta mendorong bank sentral mempertimbangkan dampak inflasi dari kenaikan biaya impor.

Tarif baru Trump akan berlaku segera setelah diumumkan pada pukul 16.00 waktu New York, Rabu (02/04/2025).

"Sentimen pasar tetap rapuh menjelang hari penetapan tarif," ujar Fawad Razaqzada dari City Index dan Forex.com, dilansir dari Bloomberg News. "Dengan cakupan kebijakan ini yang masih belum jelas, investor cenderung tetap berhati-hati. Prospek jangka pendek pasar saham masih sangat tidak pasti."

Makin tak berharga

Kinerja rupiah selama kuartal pertama tahun 2025, menjadi yang terburuk di Asia di tengah tren penguatan mayoritas valuta di kawasan terhadap dolar AS.

Bukan cuma terhadap dolar AS, nilai rupiah juga terpuruk di hadapan mata uang negara lain dengan pelemahan yang cukup dalam, menjadikan rupiah sebagai salah satu mata uang yang kian tak berharga di dunia internasional karena nilainya makin murah.

Kinerja rupiah kuartal 1-2025 terhadap berbagai mata uang utama dunia yang hampir kesemuanya memburuk (Riset Bloomberg Technoz)

Turbulensi pasar global terutama terpicu oleh perkembangan seputar kebijakan tarif AS di bawah Presiden Donald Trump, juga prospek bunga acuan Federal Reserve, dominan mempengaruhi pergerakan rupiah pada kuartal 1-2025.

Namun, rupiah tidak hanya terbebani oleh sentimen perang dagang Trump. Faktor domestik juga dominan membebani pergerakan mata uang Indonesia hingga mencatat performa lebih buruk dibandingkan mata uang negara Asia lain.

Selama kuartal 1-2025, rupiah mencatat pelemahan sebesar 2,77% terhadap dolar AS, terburuk di Asia sejauh ini. 

Bila mencermati nilai tukar rupiah terhadap beberapa mata uang negara lain, terlihat bahwa mata uang Indonesia ini benar-benar berada di era terburuknya.

Terhadap euro, misalnya, rupiah bahkan mencatat pelemahan hingga 6,2% selama kuartal 1-2025. Satu euro kini dihargai sebesar Rp17.849.

Kurs rupiah terhadap euro penting dicermati karena posisi utang luar negeri RI terbesar kedua adalah dalam denominasi euro yaitu mencapai US$ 30,66 miliar per Januari 2025.

Sementara itu, kurs rupiah terhadap yen Jepang, juga merosot pada awal tahun ini dengan pelemahan mencapai 6,5%. Satu yen kini setara dengan Rp110,1. Posisi utang luar negeri Indonesia dalam denominasi yen mencapai US$ 20,06 miliar sampai data terakhir yang dirilis.

Terhadap mata uang negeri jiran, rupiah juga makin berkurang harganya. Kurs rupiah terhadap dolar Singapura, misalnya, sudah merosot 4,2% selama kuartal pertama ini. Begitu juga terhadap ringgit Malaysia, nilai rupiah merosot hingga 3,54%. Sementara nilai rupiah terhadap baht Thailand juga melemah 3,85%.

(rui)

No more pages