Banjir juga melanda di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, serta beberapa wilayah lainnya. Pada pukul 16:00 WIB, banjir terjadi di empat desa di satu kecamatan. Sebanyak 68 kepala rumah tangga terdampak banjir yang terjadi setelah hujan yang intensitas tinggi hingga wilayah Kecamatan Tekung.
Ketiga, bencana alam banjir terjadi di wilayah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Jumat (28/3/2025). Hujan mengakibatkan naiknya air sungai sehingga menggenangi pemukiman warga di sembilan desa. Sebanyak 630 jiwa yang terdampak, dan 50 jiwa mengungsi yang berhasil dievakuasi.
“Berdasarkan pantauan visual per Sabtu [29/3/2025], luapan air sungai masih menggenangi jalan raya dan permukiman warga dengan ketinggian air mencapai 100 sentimeter.
Keempat, Kecamatan Kebumen, Jawa Tengah, juga mengalami bencana alam banjir yang terjadi pada Jumat (28/3/2025), pukul 17.00 WIB. Sebanyak 30 kepala keluarga atau 70 jiwa yang terdampak.
“Catatan sementara warga mengungsi sebanyak 204 jiwa di Gedung serbaguna Desa Arjosari Kecamatan Adimulyo. Sedangkan kerugian materiil berupa dua unit tanggul jebol di Desa Arjosari dan Desa Surotrunan. Kondisi saat ini, Sabtu (29/3), tinggi muka air di wilayah terdampak masih fluktuatif,”
Kelima, ada peristiwa banjir terjadi di Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta, Jumat (28/3/2025) pukul 17.00 WIB, pascahujan, dengan intensitas sedang hingga tinggi terjadi di wilayah tersebut. Terdapat lima unit rumah warga mengalami kerusakan, 69 unit rumah terendam dan dua unit fasilitas pemerintahan turut tergenang.
“Kondisi terkini banjir sudah mulai surut di beberapa titik. BPBD setempat terus melakukan koordinasi dan pendataan penanganan banjir serta pemantauan secara berkala terhadap genangan air yang masih ada,” tulisnya.
Menyikapi intensitas bencana hidrometeorologi dan transisi periode ke musim kemarau, BNPB mengimbau pemerintah dan warga untuk selalu waspada dalam menghadapi potensi bencana susulan. Kewaspadaan tidak hanya di tempat tinggal tetapi juga selama melakukan perjalanan mudik lebaran.
Masyarakat dapat memantau kondisi cuaca pada dasbor atau sistem informasi pemerintah sehingga dapat melakukan upaya pencegahan, mitigasi dan aksi dini.
(fik/wdh)





























