Dalam kaitan itu, PLN menegaskan sistem kelistrikan untuk menyambut Idulfitri 1446 H berada dalam kondisi aman.
"Pembangkitannya sebesar 67 GW di seluruh Indonesia dan kita masih punya cadangan yang sangat-sangat cukup, yaitu 22 GW atau sekitar 49% [reserve margin]," tutur Adi.
Adi menjelaskan PLN telah menetapkan periode Siaga Ramadan dan Idulfitri (RAFI) sejak 17 Maret 2025 hingga 11 April 2025. Selama periode itu, tim khusus bentukan PLN bakal bertugas mengamankan kelistrikan di titik-titik krusial, seperti masjid besar, bandara, terminal, dan pelabuhan, serta pusat kegiatan masyarakat.
Untuk tempat ibadah, PLN bakal menyiapkan keandalan kelistrikan yang berlapis pada 2.855 titik salat Idulfitri. Pada titik lokasi tersebut, perusahaan akan menempatkan Uninterruptible Power Supply (UPS) hingga genset demi menjamin keamanan sistem kelistrikan.
Selain itu, terdapat 722 titik bandara, terminal, dan pelabuhan, serta 515 pusat kegiatan masyarakat yang bakal mendapat pengamanan listrik berlapis, baik dengan UPS maupun genset.
"Di tempat-tempat tersebut, bedanya dengan hari-hari biasa adalah kami menyiapkan keandalan kelistrikan yang berlapis, sehingga apabila ada gangguan temporer dan sebagainya bisa kita cegah dengan kita memasang UPS di tempat-tempat tersebut dan genset sebagai alternatif terakhir," jelas Adi.
(mfd/wdh)
































