Logo Bloomberg Technoz

Tak hanya itu, strategi diversifikasi produk juga menjadi kunci dalam menghadapi persaingan pasar yang ketat. “Fashion itu harus renewal, karena customer itu hafal kapan ada produk baru. Jadi kalau enggak ada yang fresh, mereka kurang tertarik untuk beli lagi,” kata Bima.

Dalam mengembangkan brand, memahami pola perilaku konsumen juga menjadi faktor penting. Setiap daerah memiliki kebiasaan belanja yang berbeda, sehingga strategi pemasaran harus disesuaikan dengan kebutuhan lokal. “Di Urban seperti Bekasi, toko ramai di malam hari karena banyak orang yang bekerja di Jakarta dan baru bisa berbelanja setelah pulang kerja. Sedangkan di daerah suburban, orang lebih suka belanja saat akhir pekan,” jelasnya.

Selain memahami kebiasaan pelanggan, brand lokal juga harus mengadopsi strategi pemasaran yang efektif. Salah satunya adalah dengan membangun komunitas dan menciptakan pengalaman berbelanja yang menarik. “Ada brand yang bahkan tanpa memiliki toko fisik pun tetap laku karena mereka punya basis komunitas yang kuat. Setiap kali launching produk, selalu sold out dalam waktu singkat,” ungkapnya.

Menutup pembicaraan, Bima menekankan bahwa membangun brand bukanlah perjalanan singkat. “Never give up. Karena untuk membangun sebuah brand itu enggak gampang. Banyak yang sampai dua tahun baru menemukan momentumnya. Jadi, know your customer itu penting,” pungkasnya.

Saksikan episode terbaru "Bloomberg Technoz Podcast - Ramadan Spark" hanya di www.bloombergtechnoz.com.


(btp)

No more pages