“Kinerja mereka masih sangat bagus, dan ini menjadi bukti bahwa ekonomi kita tetap solid,” tambahnya.
Dia menambahkan, faktor fluktuasi IHSG tidak bisa berdiri sendiri.
“Indeks ini akumulasi dari berbagai hal. Jadi tidak hanya bicara domestik, karena kenapa? Kalau bicara fundamental perusahaannya, semuanya kinerjanya bagus, jadi secara fundamental tidak ada isu, yang terjadi adalah persepsi."
Backup Negara
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa DPR pemerintah memberikan dukungan penuh kepada otoritas keuangan dan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam menangani gejolak pasar saat ini.
Kunjungan mereka ke BEI bertujuan untuk meyakinkan investor bahwa pemerintah siap mengambil langkah cepat guna menjaga stabilitas pasar.
“Hari ini, kami dari Komisi XI, dengan dukungan penuh ingin membangun kepercayaan kepada pasar. Kami mendukung penuh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kebijakan yang mereka ambil terkait situasi saat ini,” ujar Dasco di Gedung BEI, Selasa (18/3).
Ia menambahkan bahwa DPR akan terus hadir untuk memastikan kondisi pasar kembali stabil.
“Kami ingin meyakinkan pasar bahwa mereka di-backup penuh oleh negara, di-backup penuh oleh pemerintah,” tegasnya.
“Kami mendukung pemerintah untuk hadir dan mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu dalam tempo yang secepatnya untuk menenangkan pasar,” kata Dasco.
Pada sesi I perdagangan, IHSG sempat anjlok hingga 6,12%, memicu trading halt untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19. Namun, pada sesi II, indeks mulai memangkas pelemahan dan berada di level 6.148,1 atau turun 5% per pukul 13.35 WIB.
(dhf)
































