"Rencana [pendapatan] pada 2025 masih akan sekitar US$11,2 miliar, dan untuk 2026 US$ 10 miliar, kira-kira," ujar Tony.
Tony menjelaskan Freeport menyumbang penerimaan negara dari kinerja operasional tahun lalu sebesar US$4,7 miliar atau sekitar Rp85 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari US$1,5 miliar dari setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP); US$1,4 miliar dividen yang dibayarkan ke PT Mineral Industri Indoensia (MIND ID); dan US$1,8 miliar yang berasal dari pajak lainnya.
“Angka-angka ini didapatkan dengan asumsi harga US$4,25 per pon untuk tembaga. Dan US$ 2.300 per ons untuk emas," imbuh Tony.
Tony menyebut saat ini harga tembaga Freeport berada di angka US$4,5 per pon, sedangkan harga emas berada di angka US$2.900 per ons. Kenaikan harga dua komoditas ini dinilai akan berpengaruh pula pada peningkatan pendapatan negara dari setoran Freeport.
(mfd/wdh)
































