Logo Bloomberg Technoz

Sri Mulyani Bantah Deflasi karena Daya Beli Masyarakat Lesu

Dovana Hasiana
13 March 2025 11:37

Menteri PANRB Rini Widyantini melakukan pertemuan dengan Menkeu Sri Mulyani Indrawati, di Kantor Direktorat Jenderal Anggaran (Dok.kar/HUMAS MENPANRB)
Menteri PANRB Rini Widyantini melakukan pertemuan dengan Menkeu Sri Mulyani Indrawati, di Kantor Direktorat Jenderal Anggaran (Dok.kar/HUMAS MENPANRB)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menepis anggapan bahwa terjadinya deflasi yang pertama kali terjadi dalam seperempat abad, merupakan indikasi kelesuan daya beli masyarakat.

Dalam taklimat media APBNKita Februari 2025, hari ini di Jakarta, Kamis (13/3/2025), Sri Mulyani mengatakan, terjadinya deflasi sejatinya adalah bukti keberhasilan pengendalian harga di mana ketika jelang musim perayaan pada tahun-tahun terdahulu biasanya inflasi melonjak.

"Indonesia termasuk mampu menjaga inflasi bahkan deflasi [kala] negara lain struggle [mengatasi] inflasi. Tentu karena disrupsi. Banyak interpretasi deflasi karena daya beli lesu, tapi enggak juga karena banyak administered priced turun seperti diskon tarif listrik, diskon tarif tol, itu kontribusi ke penurunan harga sehingga penurunan [harga] karena kebijakan bukan karena permintaan tidak ada," jelas Sri Mulyani panjang lebar.


Lebih lanjut, perempuan yang mengawali karir sebagai ekonom Universitas Indonesia itu, mengatakan, fenomena deflasi adalah karena pemerintah membantu masyarakat sangat banyak.

"Fenomena deflasi karena pemerintah bantu masyarakat sangat banyak, entah melalui diskon tarif listrik maupun jelang mobilitas Ramadan untuk tiket pesawat serta [diskon] tol untuk mudik, kurangi belanja masyarakat. Itu pencapaian Indonesia," kata Sri Mulyani.  

Artikel Terkait