Sebelumnya, pemerintahan Trump mengumumkan mereka menunda tarif impor otomotif dari Meksiko dan Kanada selama satu bulan, setelah para eksekutif industri meminta kelonggaran.
Langkah ini diambil satu hari setelah Trump memberlakukan tarif 25% pada dua negara tetangga Amerika Utara — mitra dagang terbesar AS — sebagai salah satu upaya menggunakan pungutan impor untuk meningkatkan pendapatan dan meyakinkan perusahaan-perusahaan untuk memindahkan manufaktur mereka kembali ke AS.
Tarif-tarif tersebut telah memicu volatilitas di pasar global, di mana Indeks S&P 500 naik lebih dari 1% pada Rabu, rebound dari penurunan selama dua hari.
Para anggota parlemen dari negara-negara bagian dengan kepentingan pertanian yang kuat sudah memohon pada pemerintah untuk memberikan pengecualian tarif pada pupuk dan produk lain yang sangat penting bagi tanaman pangan AS.
Trump terus melanjutkan ancamannya untuk memberlakukan tarif tinggi pada masa jabatan keduanya, mengabaikan peringatan dari para ekonom bahwa tindakannya berisiko memicu inflasi dan memperkeruh hubungan dengan sekutu-sekutu penting.
Tarif balasan telah menghapus keuntungan dari jagung dan kedelai tahun ini dan pendapatan dari tanaman pangan diperkirakan akan turun untuk tahun ketiga pada tahun 2025.
Tiongkok telah memberlakukan tindakan balasan berbagai komoditas termasuk kedelai, daging babi, dan daging sapi. Kanada juga telah membalas terhadap barang-barang AS senilai sekitar $107 miliar, sementara Meksiko berencana untuk mengumumkan tanggapannya pada hari Minggu.
China sudah memberlakukan tarif balasan pada berbagai komoditas, termasuk kedelai, daging babi, dan daging sapi. Kanada juga membalas AS dengan mengenakan tarif impor pada produk-produk AS senilai US$107 miliar. Sementara Meksiko berencana mengumumkan pembalasannya pada Minggu (9/3/2025).
Dalam pidatonya di hadapan Kongres pada Selasa malam, Trump mengakui bahwa tarifnya terhadap Meksiko, Kanada, dan China — negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia — akan menyebabkan "gangguan" di AS.
Namun, ia juga mengatakan warga AS akan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut dan bahwa pungutan-pungutan itu akan membantu memperkuat industri dalam negeri.
Meski ada penundaan pungutan mobil, Menteri Perdagangan Howard Lutnick sebelumnya mengatakan bahwa Trump tetap melanjutkan tarif resiprokal yang akan berlaku paling cepat pada 2 April 2025.
(bbn)
































