Dalam pernyataan resmi dari Kantor Pers Takhta Suci, Fransiskus telah menjalani perawatan sejak Jumat (14/2/2025). Dokter menyebutkan kesehatan Paus semakin kompleks, bahkan memerlukan oksigen tinggi pada saat mengalami kritis.
Vatikan mengatakan bahwa pada Selasa (18/2/2025), dokter mendiagnosis Paus menderita pneumonia di kedua paru-paru dan staf medis telah mengubah obatnya untuk melawan infeksi.
Paus juga harus menerima transfusi darah setelah tes menunjukkan adanya anemia. Paus disebut merasakan lebih banyak rasa sakit dibandingkan hari-hari sebelumnya. Dia tetap waspada dan menghabiskan hari-hari di kursinya.
Prognosis kesehatannya tetap "dipantau secara ketat," meski Vatikan menyebutkan bahwa Paus Fransiskus tetap sadar dan dalam keadaan yang baik.
Setelah diopname sekitar 38 hari, mendiang Paus kembali ke kediamannya di Vatikan di Casa Santa Marta untuk melanjutkan pemulihannya, sebelum akhirnya meninggal dunia.
Pada tahun 1957, di awal usia 20-an, Paus Fransiskus menjalani operasi di negara asalnya Argentina untuk mengangkat sebagian paru-parunya yang terkena infeksi pernapasan parah.
Seiring bertambahnya usia, Paus Fransiskus sering menderita penyakit pernapasan, bahkan pernah membatalkan rencana kunjungan ke Uni Emirat Arab pada November 2023 karena influenza dan radang paru-paru.
Profil Paus Fransiskus
Lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, Paus Fransiskus telah memimpin sekitar 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia sejak pendahulunya mengundurkan diri pada 2013.
Ia merupakan paus pertama dari benua Amerika, paus non-Eropa pertama sejak Paus Gregorius III pada abad ke-8, serta paus pertama dari ordo Jesuit yang menduduki posisi tersebut.
Ayahnya, Mario adalah seorang imigran yang bekerja sebagai akuntan di perkeretaapian. Ibunya, Regina Sivori adalah seorang istri yang berdedikasi tinggi membesarkan kelima anak mereka.
Usai lulus sebagai teknisi kimia, Paus memilih jalan imamat dengan Seminari Tinggi Keuskupan Vila Devoto, dan pada 11 Maret 1958 masuk novisiat Serikat Yesus. Paus menyelesaikan studinya di humaniora di Chili dan kembali ke Argentina pada tahun 1963 untuk lulus dengan gelar sarjana filsafat dari Colegio de San Jose di San Miguel.
Lebih lanjut, Paus Fransiskus mengajar sastra dan psikologis di Immaculate Conception Collage di Santa Fe dari tahun 1964-1965. Pada tahun 1966, mengajar mata pelajaran yang sama di Colegio del Salvatore di Buenos Aires. Pada tahun 1967-1970, ia belajar teologi dan memperoleh gelar dari Colegio de San Jose.
Paus Fransiskus ditahbiskan sebagai imam oleh Uskup Agung Ramón José Castellano pada 13 Desember 1969. Ia melanjutkan pendidikannya pada tahun 1970 dan 1971 di Universitas Alcala de Henares, Spanyol, dan pada 22 April 1973 mengikrarkan kaul kekalnya bersama para Yesuit.
Pada 31 Juli 1973, Paus Fransiskus diangkat sebagai Provinsial Serikat Yesus di Argentina. Ia pun melanjutkan karyanya di sektor universitas sebagai Rektor Colegio de San José dari tahun 1980 hingga 1986, juga sebagai pastor paroki di San Miguel. Pada Maret 1986, ia pergi ke Jerman untuk menyelesaikan tesis doktoralnya.
Lalu pada 20 Mei 1992, Paus Yohanes Paulus II mengangkat Paus Fransiskus sebagai Uskup Tituler Auca dan Uskup Pembantu Buenos Aires. Pada 27 Mei 1992, ia pun menerima penahbisan uskup dari Kardinal di katedral, dan pada 21 Desember 1993 dipercayakan sebagai Vikaris Jenderal Keuskupan Agung.
Uskup Agung Buenos Aires
Paus Fransiskus diangkat menjadi Uskup Agung Buenos Aires pada 3 Juni 1997. Belum sampai genap sembilan bulan berlalu ketika, setelah kematian Kardinal Quarracino, ia menggantikannya pada 28 Februari 1998, sebagai Uskup Agung, Primat Argentina dan Ordinaris bagi umat ritus Timur di Argentina yang tidak memiliki Ordinaris dalam ritusnya sendiri.
Tiga tahun kemudian pada Konsistori 21 Februari 2001, Paus Yohanes Paulus II mengangkatnya sebagai Kardinal, dan memberinya gelar San Roberto Bellarmino. Pada Oktober 2001, Paus Fransiskus ditunjuk sebagai Relator Umum untuk Sidang Umum Biasa ke-10 Sinode Para Uskup untuk Pelayanan Episkopal.
Paus Gereja Katolik Ke-266
Pada April 2005, Paus Fransiskus ikut serta dalam Konklaf yang memilih Paus Benediktus XVI. Kemudian barulah Paus terpilih sebagai Paus Gereja Katolik Tertinggi Dunia pada Konklaf Kepausan tanggal 13 Maret 2013. Paus Fransiskus menjadi Paus Gereja Katolik ke-266 dan Paus pertama dari benua Amerika.
(dec/spt)






























