Sebagai contoh, El Rashq menyebut bagaimana tangan para tahanan Palestina diikat, mata mereka ditutup, dan mereka diancam agar tidak mengadakan perayaan setelah pembebasan oleh otoritas Israel.
Hamas sebelumnya menampilkan para sandera di atas panggung di depan kerumunan massa, bahkan beberapa dari mereka berbicara sebelum diserahkan. Selain itu, peti mati berisi jenazah sandera juga dibawa melewati kerumunan.
Pengumuman Israel tersebut, yang juga menuduh Hamas berulang kali melanggar gencatan senjata yang telah berlangsung selama sebulan, datang setelah kelompok itu menyerahkan enam sandera pada Sabtu (22/2/2025) sebagai bagian dari pertukaran yang diatur dalam perjanjian gencatan senjata.
Enam sandera yang dibebaskan pada Sabtu merupakan yang terakhir dalam tahap pertama perjanjian gencatan senjata. Sementara itu, jenazah empat sandera Israel yang tewas dijadwalkan akan diserahkan pekan depan.
(del)


































