Logo Bloomberg Technoz

Menurut Mingming, DeepSeek berperan besar dalam membentuk ulang industri kacamata pintar. Dengan keunggulan Tiongkok dalam rantai pasokan perangkat keras dan optik, model AI ini menawarkan solusi lebih fleksibel yang dapat mempercepat adopsi teknologi ini di pasar.  

Popularitas DeepSeek juga mencerminkan upaya Tiongkok dalam mengatasi hambatan teknologi global, termasuk pembatasan perdagangan dari AS terhadap komponen utama seperti semikonduktor canggih.  

"Sifat sumber terbuka dari DeepSeek mempercepat iterasi AI pada perangkat," katanya. Dengan teknik distilasi model, pengembang dapat mengadaptasi kemampuan LLM ke versi kacamata pintar yang lebih ringan, menjaga perangkat tetap ringkas namun tetap bertenaga.  

Distilasi merupakan metode melatih model yang lebih kecil agar dapat meniru model yang lebih besar dan canggih, sekaligus mengurangi biaya komputasi secara signifikan. Teknik ini banyak digunakan oleh perusahaan yang ingin mengecilkan model AI mereka tanpa mengorbankan performa.  

DeepSeek dan Tren AI di Perangkat Pintar

Analis rantai pasokan elektronik Kuo Ming-chi menyoroti dampak besar DeepSeek terhadap perkembangan AI pada perangkat pintar.  

"Setelah DeepSeek menjadi viral, tren AI pada perangkat meningkat pesat," tulis Ming dalam sebuah unggahan pekan lalu.  

Laporan dari Huatai Securities Tiongkok menyebutkan bahwa kacamata AI berpotensi menjadi skenario utama dalam penerapan model AI berskala besar dan menciptakan peluang baru bagi industri elektronik konsumen.  

Sementara itu, laporan dari Guotai Junan Securities memprediksi bahwa kemampuan inferensi DeepSeek-R1 dalam model lebih kecil akan mempercepat penerapan AI pada perangkat, termasuk smartphone, PC, dan kacamata pintar.

Persaingan Global dalam Pasar Kacamata AI  

Ketertarikan terhadap kacamata pintar semakin meningkat setelah Meta Platforms, perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg, merilis Ray-Ban Meta. 

Dengan dukungan aplikasi smartphone, perangkat ini dapat mengambil foto dan video, memutar musik, serta mengenali objek di sekitarnya. Namun, kacamata ini belum mendukung teknologi AR secara penuh.  

Di Tiongkok, berbagai perusahaan teknologi besar seperti Huawei, Xiaomi, dan Baidu, serta startup seperti Rokid, Rayneo, dan Sharge, turut berinvestasi dalam teknologi kacamata pintar guna menarik minat pasar konsumen maupun korporasi.  

Adapun menurut riset IDC, pengiriman global kacamata AI diperkirakan mencapai 12,8 juta unit pada 2025, meningkat 26% dibandingkan tahun sebelumnya. Di China, pertumbuhannya lebih pesat dengan lonjakan 107% menjadi 2,8 juta unit.  

Wakil presiden IDC Ritu Jyoti menilai bahwa DeepSeek membuka jalan bagi AI yang lebih terjangkau dan mudah diakses, tanpa memerlukan perubahan infrastruktur besar-besaran.  

"Model DeepSeek menunjukkan masa depan yang berbeda, di mana solusi AI dapat diakses lebih luas tanpa memerlukan perombakan infrastruktur besar-besaran," tulis Jyoti dalam unggahannya akhir Januari lalu.

(ain)

TAG

No more pages

Artikel Terkait