Logo Bloomberg Technoz

Boeingmemangkas ribuan pekerjaan dan memangkas kepemilikannya di bawah Chief Executive Officer (CEO) yang baru, Kelly Ortberg. 

Roket SLS NASA “merupakan komponen penting dari kampanye Artemis NASA,” ujar juru bicara NASA pada hari Sabtu dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email.

“NASA dan mitra industrinya terus bekerja sama untuk mengevaluasi dan menyelaraskan anggaran, sumber daya, kinerja kontraktor, dan jadwal untuk melaksanakan persyaratan misi secara efisien, aman, dan berhasil dalam mendukung tujuan dan sasaran misi NASA ke Bulan dan Mars.”

Program Artemis secara resmi dibentuk di bawah pemerintahan pertama Trump, setelah ia menandatangani arahan kebijakan untuk mengirim manusia kembali ke bulan untuk pertama kalinya sejak program Apollo berakhir lebih dari setengah abad yang lalu. 

Program ini telah dilanda pembengkakan biaya selama bertahun-tahun, masalah teknis, dan rencana misi yang rumit, meskipun program ini mendukung ribuan pekerjaan di seluruh AS.

Pada November 2022, roket SLS melakukan debut peluncurannya setelah lebih dari satu dekade pengembangan, mengirimkan kapsul tanpa awak di sekitar bulan sebagai bagian dari uji coba penerbangan besar pertama untuk kampanye Artemis.

Roket dalam program Artemis dari Boeing.

Roket ini telah mendapat banyak kritik karena penundaan dan anggaran yang membengkak, yang diperkirakan akan menelan biaya sebesar US$23,8 miliar (sekitar Rp387,511 triliun) hingga tahun 2025.

Seorang juru bicara NASA tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Trump sudah memberi sinyal atas keinginannya untuk mengirim astronot ke Mars dalam beberapa tahun terakhir. Dia juga telah menjalin hubungan dengan Elon Musk, yang mendirikan SpaceX dengan tujuan untuk memulai pemukiman di Bintang 'Merah' Mars dan sedang mengembangkan roket baru yang kuat untuk sampai ke planet tersebut.

“Kami akan mengejar takdir kami yang nyata ke planet lain, meluncurkan astronot Amerika untuk menanam Bintang dan Garis di planet Mars,” kata Trump pada pelantikannya.

Pengumuman penghentian program SLS ini muncul sekitar seminggu setelah Boeing mengumumkan pergantian kepemimpinan pada kapsul astronot Starliner. Program ini telah mengalami pembengkakan biaya lebih dari US$2 miliar setelah serangkaian kemunduran, termasuk penerbangan uji coba pada bulan Juni yang gagal dan membuat dua astronot AS terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional. 

(bbn)

No more pages