Prabowo Perintahkan Kerja Sama RI-Uni Eropa Final Semester I-2025
Dovana Hasiana
07 February 2025 10:10

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Presiden Prabowo Subianto mengarahkan agar negosiasi kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia-Uni Eropa atau Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) bisa rampung pada semester I-2025.
Menurutnya, pemerintah Uni Eropa yang baru juga sangat bersemangat untuk menyelesaikan negosiasi IEU-CEPA yang sudah berjalan alot selama 9 tahun ke belakang.
"Saya akan segera berkomunikasi dengan komisioner baru. Bapak Prabowo sudah mengarahkan harus diselesaikan semester ini," ujar Airlangga dalam konferensi pers, dikutip Kamis (6/2/2025).
Terlebih, Indonesia telah memenangkan sengketa terkait diskriminasi kelapa sawit oleh Uni Eropa di World Trade Organization (WTO), yang selama ini menjadi sumber perdebatan dalam meja perundingan.
Negosiasi pakta dagang bergengsi antara Indonesia dan blok mata uang tunggal tersebut memang telah menjadi salah satu agenda ekonomi internasional yang cukup panjang dan penuh tantangan. Terlebih, hingga saat ini perundingan dagang tersebut masih belum sampai pada titik akhir kesepakatan dari kedua pihak.
Dikutip dari situs resmi European Union, Indonesia merupakan negara keenam di kawasan Asean yang memulai negosiasi perjanjian perdagangan bebas bilateral dengan UE, setelah Singapura dan Malaysia pada 2010, Vietnam pada 2012, Thailand pada 2013, dan Filipina pada 2015.
Sementara itu, UE telah menyelesaikan perundingan perjanjian bilateral dengan dua negara di antaranya; Singapura yang selesai pada 2014 dan Vietnam 2015.
Mengutip dari berbagai sumber, dengan Indonesia, UE memulai perundingan tersebut sejak Juli 2016, yang diluncurkan di Brussel, Belgia. Peluncuran ini dipimpin oleh Menteri Perdagangan Indonesia saat itu, Thomas Trikasih Lembong, dan Komisioner Perdagangan UE Cecilia Malmström.
Sejak saat itu, beberapa putaran perundingan juga telah berlangsung hingga tahun 2024 ini.
Dalam putaran ke-17 perundingan IEU-CEPA yang berlangsung pada 26 Februari—1 Maret 2024 di Bandung, Jawa Barat; kedua belah pihak menyelesaikan tiga bab secara teknis dan mendorong diskusi akses pasar di bidang barang, jasa, dan investasi.
Ketiga bab tersebut yakni Bab Kerja Sama Sistem Pangan Berkelanjutan, Hambatan Teknis Perdagangan, dan Ketentuan Institusional.
Meski peluncurannya telah terjadi 8 tahun silam, IEU-CEPA sebenarnya menandai langkah penting kedua belah pihak, tetapi pada proses perundingannya sebetulnya berjalan cukup lambat dan alot.
Terdapat sejumlah isu sensitif yang menjadi sumber perdebatan dalam meja perundingan. Salah satu isu utama adalah terkait dengan sektor agribisnis, khususnya kelapa sawit.
Uni Eropa, melalui berbagai regulasinya, menganggap produksi kelapa sawit di Indonesia berkontribusi pada deforestasi dan perubahan iklim, sementara Indonesia menegaskan industri kelapa sawitnya berperan penting dalam ekonomi nasional serta telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan keberlanjutan produksi.