Menurut narasumber yang mengetahui rencana tersebut, salah satu skenario yang sedang dibahas ialah pembelian seluruh saham GoTo Group dengan harga lebih dari Rp100 per saham. Harga ini premium mengingat harga saham GOTO saat ini ada di level Rp87/saham.
Narasumber tersebut membeberkan bahwa diskusi akusisi ini telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir, dan perusahaan-perusahaan melihat 2025 sebagai tahun yang tepat untuk mencapai kesepakatan antara kedua perusahaan tersebut.
Kedua perusahaan — penyedia layanan transportasi daring terbesar di Asia Tenggara — telah mengadakan pembicaraan selama bertahun-tahun, di mana target penggabungan ini akan mengurangi biaya dan tekanan persaingan di wilayah dengan lebih dari 650 juta konsumen ini.
Diketahui Grab didukung oleh Uber Technologies Inc, sementara GoTo disuntik oleh sejumlah investor, salah satunya Softbank Group Corp.
Kedua startup sedang menuju profitabilitas setelah debut di pasar saham dalam beberapa tahun terakhir. Namun, persaingan dalam menarik banyak pelanggan telah membuat harga tetap terkendali dan menekan margin.
Pada tahun-tahun sebelumnya, upaya merger menghadapi tak sedikit rintangan, seperti perselisihan antara para pihak, serta potensi hambatan antimonopoli akibat dominasi perusahaan di pasar Indonesia dan Singapura.
Narasumber yang meminta tidak disebutkan namanya karena kabar ini bersifat rahasia, mengatakan bahwa pembicaraan saat ini mungkin tidak akan menghasilkan transaksi sama sekali.
(dba)































