Meski begitu, kemungkinan perak dan emas terdampak oleh tarif yang luas, telah mengguncang pasar dalam beberapa minggu terakhir, mendorong premi untuk kontrak berjangka di New York ke level yang lebih tinggi.
"Eksekusi rencana tarif Trump, dan sentimen penghindaran risiko yang dipicunya di pasar ekuitas, akan mendorong momentum bullish pada emas," kata Priyanka Sachdeva, analis di Phillip Nova Pte, dalam catatannya.
Investor juga mempertimbangkan prospek inflasi, di mana agenda domestik Trump berupa pemotongan pajak dan peningkatan belanja yang berpotensi menyebabkan tekanan harga yang berlangsung tahun ini.
Hal ini dapat membatasi kemampuan Federal Reserve (The Fed) untuk terus melonggarkan kebijakan moneter. Biaya pinjaman yang lebih tinggi biasanya menjadi hambatan bagi emas batangan karena tidak ada bunga.
Harga emas mencetak serangkaian rekor pada tahun 2024, di mana kenaikan didorong oleh perubahan kebijakan moneter yang lebih longgar oleh Fed, ketegangan geopolitik, dan pembelian emas oleh bank sentral.
Logam mulia tersebut masih bisa menerima dorongan lebih lanjut dari permintaan aset-aset safe haven di tengah kekhawatiran tentang kebijakan imigrasi presiden baru, serta ruang lingkup hubungan AS yang semakin tegang dengan negara-negara lain.
Harga emas spot naik 0,7% menjadi US$2.727,10 per ons pada pukul 7.27 pagi di London, setelah naik 0,2% pada Senin. Indeks Spot Dolar Bloomberg naik 0,4%. Paladium dan platinum turun, sedangkan perak stabil.
(bbn)































