Logo Bloomberg Technoz

Pilihlah lokasi dengan minim polusi cahaya, seperti area pedesaan atau pegunungan. Hindari gedung tinggi atau hambatan visual lainnya untuk mendapatkan pemandangan yang jelas.

Jika ingin melihat dengan alat bantu, maka gunakan teleskop dengan bukaan minimal 8 inci dan perbesaran 50 kali direkomendasikan untuk melihat Uranus dan cincinnya, serta Neptunus.

Aplikasi seperti Stellarium dan Star Walk 2 dapat membantu menentukan posisi planet.

Parade planet juga kian terasa menarik karena durasinya yang cukup lama dibandingkan fenomena serupa sebelumnya. Planet-planet terlihat lebih stabil di langit, memberikan lebih banyak waktu bagi kita untuk menikmatinya.

Pada akhir Februari, parade planet akan bertambah menjadi tujuh planet dengan bergabungnya Merkurius. Namun, menurut Starwalk.space, Merkurius, Saturnus, dan Neptunus akan sulit terlihat karena posisinya yang dekat dengan matahari.

Selain parade planet pada Januari, beberapa momen langit lainnya yang patut dinantikan:

  1. 28 Februari: Parade planet dengan tambahan Merkurius.
  2. 15 April: Kesejajaran Neptunus, Merkurius, Saturnus, dan Venus di pagi hari.
  3. 11 Agustus: Parade pagi hari yang menampilkan enam planet, termasuk Venus dan Jupiter.

Apakah Indonesia bisa melihat fenomena parade planet sejajar?

Di Indonesia, fenomena ini dapat diamati mulai tanggal 21-22 Januari 2025. Meski demikian, tetap perlu diingat bahwa jarak pandang planet yang sejajar juga bergantung kepada beberapa faktor, salah satunya adalah kondisi cuaca dan polusi cahaya di wilayah tersebut.

Sebelumnya para peneliti di Pusat Riset Antariksa BRIN, seperti Gerhana Puanandra Putri, mengungkapkan bahwa pada tanggal tersebut, lima planet terdekat dengan Bumi—Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Uranus—akan bisa dilihat secara bersamaan pada malam hari.

Puanandra menegaskan bahwa fenomena ini sangat menarik karena kelima planet tersebut bisa terlihat bersamaan dalam satu waktu. Dari kelima planet tersebut, hanya empat planet yang bisa dilihat dengan mata telanjang, yaitu Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.

Tujuh planet di tata surya juga akan muncul di langit malam pada waktu yang sama selanjutnya dalam satu barisan pada 28 Februari dilaporkan Sciencealert, dikutip Selasa.

Sejatinya susunan planet bukan seperti yang dibayangkan rapi karena masing-masing sejatinya memiliki garis imajiner dan menyusun diri mereka sendiri. Hal ini terjadi karena planet-planet di Tata Surya mengitari Matahari pada bidang datar yang disebut ecliptic.

Sebagian planet memiliki orbit yang miring sedikit di atas atau di bawah bidang, tapi semuanya kurang lebih berada pada tingkat yang sama seperti lekukan-lekukan pada piringan hitam berkat proses pembentukan bintang-bintang seperti Matahari.

-Dengan asistensi Whery Enggo Prayogi.

(wep/lav)

No more pages