Bloomberg Technoz, Jakarta - Dunia kerja tengah berada dalam transformasi besar-besaran. Di tengah perkembangan teknologi seperti blockchain dan AI (Artificial Intelligence), para pekerja dituntut untuk memiliki keterampilan baru agar tetap relevan. Dua keterampilan utama yang akan menjadi kunci sukses di tahun 2025 adalah kemampuan literasi teknologi dan kecerdasan emosional.
Dalam episode kelima Bloomberg Technozone Podcast, yang dipandu oleh Pandu Sastrowardoyo bersama co-host Maria Sarjana, mengangkat tema besar ini dengan menghadirkan narasumber, Aryo Bimo Notowidigdo (Managing Director DBS Bank Indonesia) dan Tigran Adiwijaya (Co-Founder dan Co-CEO D3 Labs).
Transformasi digital yang dipicu oleh blockchain dan AI tidak hanya mengubah cara kita bekerja, tetapi 2 hal itu juga membentuk ulang struktur industri tradisional. "Teknologi ini merubah the how we live, how we work, ya jadi mau nggak mau ini mendorong terjadinya inovasi," ungkap Aryo Bimo. Pernyataan ini menjadi pintu masuk untuk diskusi panjang tentang bagaimana teknologi merasuki berbagai aspek kehidupan.
Blockchain, misalnya, tidak lagi sekadar menjadi kata kunci untuk cryptocurrency. Teknologi ini mulai diterapkan untuk berbagai aplikasi praktis seperti konsolidasi data dan manajemen rantai pasokan. Pandu Sastrowardoyo menjelaskan, "Kita harus memahami blockchain tidak hanya sebagai alat, tetapi sebagai solusi untuk efisiensi dan inovasi."
AI menjadi komponen penting dalam transformasi digital ini. Dari analisis data hingga prediksi pola perilaku konsumen, AI membantu perusahaan untuk lebih kompetitif. "Dengan adanya AI, pekerjaan yang repetitif bisa dikurangi, sehingga kita bisa fokus pada hal-hal yang lebih strategis," kata Aryo. Teknologi ini juga menawarkan solusi untuk berbagai tantangan yang muncul di sektor keuangan, seperti deteksi penipuan dan optimalisasi layanan pelanggan.
Meskipun potensinya besar, implementasi blockchain dan AI tidak tanpa tantangan. Salah satu hambatan utama adalah literasi teknologi di kalangan pekerja dan organisasi. "Kalau kita lihat sekarang, banyak sekali kursus online yang murah dan dapat diakses siapa saja. Ini kesempatan besar untuk upskilling," jelas Aryo.
Dalam diskusi ini, berbagai contoh inovasi yang didukung oleh blockchain dan AI diangkat. Salah satu contohnya adalah bagaimana blockchain digunakan untuk menciptakan sistem manajemen data yang lebih efisien di perbankan. "Dengan menggunakan blockchain, private ledger bisa digunakan untuk konsolidasi data secara lebih simpel dan murah," ujar Tigran.
AI, di sisi lain, telah membantu perusahaan untuk menganalisis data dalam jumlah besar secara real-time. Teknologi ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat, terutama dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif. "AI membantu kita membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan data, bukan intuisi semata," tambah Aryo.
Untuk wawasan lebih lengkap tentang bagaimana blockchain dan AI membentuk masa depan pekerjaan, tonton episode terbaru Bloomberg Technozone Podcast bertajuk: “Urgently Needed! Sederet Pekerjaan dengan Gaji Selangit di 2025” hanya di www.bloombergtechnoz.com
(pod)