Logo Bloomberg Technoz

Namun, Eniya tak memerinci negara-negara mana saja yang berminat berinvestasi di sektor PLTN tersebut. Dia hanya mengungkapkan kerja sama pengembangan PLTN di Indonesia itu bisa dijalin dengan skema government to government (G2G) ataupun business to government (B2G).

“Ada financial structure yang kolaborasi dari beberapa government juga ada. Jadi sangat kompleks sekali, satu financial structure. Yang kedua multi-country maksudnya multilateral collaboration, yang ketiga baru multi-location. Jadi karena kita negara non-blok ya, kita membuka semua kerja sama ke berbagai negara,” tutur Eniya. 

5 negara investasi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyatakan setidaknya terdapat 5 negara yang telah menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi melalui PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN untuk membangun reaktor nuklir modular kecil atau small modular reactor (SMR).

“Dalam pertemuan Bapak Presiden [Prabowo] dengan Prancis, misalnya di sela-sela G20 dan APEC, berbagai negara sudah ikut menawarkan [investasi di sektor nuklir]; termasuk Prancis, kemudian juga Korea [Selatan], Jepang, Rusia, dan China. Itu mendorong juga mereka juga siap untuk memberikan kita untuk pengembangan nuklir,” kata Airlangga di sela kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2024, Rabu (11/12/2024).

Airlangga menyebut nantinya negara-negara tersebut akan berinvestasi kepada PLN melalui skema business to business (B2B).

PLN sendiri, kata Airlangga, sudah menandatangani kerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dan Jepang terkait dengan pengembangan SMR. Hal ini dilakukan untuk menambah daya dukung industri energi baru terbarukan (EBT) di Tanah Air. 

“Hampir semua negara sekarang sudah menengok nuklir karena itu energi yang 10 tahun bisa terus dipakai, bahkan sampai 15 tahun, karena dia sistemnya dianggap sebagai energi bersih dan dengan cost relatif bersaing,” tutur Airlangga.

(ain)

No more pages