Logo Bloomberg Technoz

Cliff Venzon - Bloomberg News

Bloomberg, Filipina telah memprotes garis-garis dasar laut yang dibuat China di sekitar Scarborough Shoal yang disengketakan. Akibatnya, ketegangan antara kedua negara kembali meningkat terkait klaim mereka yang saling berebut di Laut China Selatan (LCS).

Protes diajukan sehubung dengan tindakan China, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Filipina Teresita Daza kepada wartawan pada Selasa (12/11/2024). Ini merupakan keluhan ke-56 yang diajukan Manila terhadap Beijing tahun ini terkait sengketa di wilayah perairan yang kaya sumber daya alam tersebut.

Pada Minggu (10/11/2024), China mengatakan telah membatasi garis dasar laut teritorial yang berdekatan dengan Scarborough Shoal — yang mereka sebut sebagai Huangyan Dao — dan mengatakan hal tersebut adalah "langkah alami" untuk memperkuat pengelolaan laut secara sah.

Sebagai tanggapan, Dewan Maritim Nasional Manila mengatakan langkah terbaru China "merupakan kelanjutan dari perampasan ilegal wilayah tersebut tahun 2012," yang terus ditentang Filipina.

"Garis-garis dasar ini dibuat dengan melanggar kedaulatan Filipina yang telah lama berlaku atas Shoal tersebut sepanjang sejarah,” kata dewan tersebut dalam pernyataan pada Selasa.

Tindakan Beijing tersebut dilakukan setelah Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr pada Jumat (8/11/2024) memberlakukan dua undang-undang (UU) yang memperkuat klaim maritim negaranya, termasuk UU Zona Maritim, yang bertujuan untuk membuat hak-hak maritim Manila terdefinisi jelas dengan membuat rute di atas perairan dan wilayah udaranya.

China mengatakan bahwa UU tersebut “bertujuan untuk semakin memperkuat putusan arbitrase ilegal” di LCS, mengacu pada putusan internasional tahun 2016 yang membatalkan klaim Beijing atas jalur perairan strategis tersebut.

(bbn)

No more pages