Logo Bloomberg Technoz

Lebaran, Imlek, dan Diwali: Kala Mudik Dongkrak Ekonomi

Ruisa Khoiriyah
17 April 2023 16:22

Suasana penumpang kereta api jarak jauh saat arus mudik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (17/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Suasana penumpang kereta api jarak jauh saat arus mudik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (17/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tradisi mudik atau pulang ke kampung halaman beramai-ramai bukan cuma tradisi eksklusif Indonesia. Bila orang Indonesia terbiasa menempuh perjalanan mudik ketika Hari Raya Idul Fitri alias Lebaran datang, beberapa negara juga memiliki tradisi serupa yang tak kalah membahana. 

Warga Tiongkok, misalnya, memiliki tradisi mudik yang kuat yaitu ketika Tahun Baru China alias Imlek datang. Tidak berbeda dengan Indonesia, ratusan juta warga Tiongkok pun berbondong-bondong pulang ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga.

Adapun India juga memiliki tradisi mudik massal setiap kedatangan festival perayaan Diwali atau festival cahaya. Perayaan itu jatuh pada Oktober atau November dan biasanya dirayakan selama 5 hari berturut-turut. Ratusan juta warga India akan beramai-ramai pulang kampung dengan berbagai moda transportasi.

Dampak Perputaran Uang

Tradisi mudik yang dilakukan ratusan juta orang dalam rentang waktu sempit nyatanya menjadi kabar baik bagi pertumbuhan ekonomi. Terlebih di tengah proses pemulihan perekonomian negara-negara pasca hantaman pandemi Covid-19 yang telah membuat runyam dunia.

Indonesia sejauh ini masih berjuang mengembalikan level konsumsi rumah tangga, motor utama pertumbuhan ekonomi, ke tingkat sebelum pandemi menerjang.