Logo Bloomberg Technoz

Agar Tak Tertinggal Soal EBT, Pengusaha Eropa Harus Investasi

Hidayat Setiaji
23 January 2023 06:10

Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Prancis Emmanuel Macron (Sumber Bloomberg)
Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Prancis Emmanuel Macron (Sumber Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Jerman dan Prancis memperingatkan dunia usaha di Eropa harus berinvestasi lebih besar agar tidak ketinggalan dengan Amerika Serikat (AS) dan China dalam hal membawa perekonomian ke arah yang lebih ramah lingkungan. Hal ini muncul kala pertemuan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Mengutip Bloomberg News, keduanya bertemu di Paris (Prancis) untuk membahas bagaimana Uni Eropa merespons UU Pengendalian Inflasi (Inflation Reduction Act) di AS. Dalam UU ini, beberapa di antaranya adalah belanja sekitar US$ 500 miliar dan insentif pajak kepada perusahaan-perusahaan di Negeri Paman Sam.

Berdasarkan kurs referensi Bank Indonesia (BI) 20 Januari 2023, US$ 1 setara dengan Rp 15.121. Jadi US$ 500 miliar sama dengan Rp 7.560,5 triliun.

Uni Eropa menilai UU tersebut tidak sesuai dengan kesepakatan internasional dan secara tidak adil membuat perusahaan mengalihkan investasinya dari Eropa ke AS. Para pemimpin Uni Eropa akan bertemu bulan depan dan membahas langkah selanjutnya, termasuk mengajukan keberatan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

“Hal pertama yang harus dipastikan adalah Uni Eropa tidak diperlakukan lebih buruk dibandingkan negara-negara tetangga AS, seperti Kanada dan Meksiko. Saat ini kami yakin bisa mencapai kesepahaman pada paruh pertama tahun ini,” kata Scholz.