Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan Aset Kripto kompak bergerak di zona merah dalam 24 jam, termasuk Bitcoin dan Ethereum yang mencatatkan pelemahan di siang ini pukul 15.15 waktu Indonesia. Bahkan keduanya mencatatkan kontraksi mencapai 2,34% dan 3,58% dalam 24 jam.
Mengutip data CoinMarketcap, Jumat (21/6/2024), top 10 market caps aset kripto mengalami pergerakan yang memerah. Adapun penurunan paling dalam terjadi pada Solana SOL mencapai 4,14% dalam 24 jam, atau ambles hingga 11,08% dalam sepekan menuju harga US$131,40.
Pada posisi selanjutnya, ada BNB Koin mencapai 3,88% dalam 24 jam, secara sepekan anjlok 4,16% pada harga US$583,46.

Ethereum ETH ada di posisi ketiga pada deretan aset kripto paling terkontraksi, adapun koreksinya mencapai 3,58%, dan secara sepekan drop 1,35% pada harga US$3.470,22.
Bitcoin terus melanjutkan tren koreksinya hingga akhirnya ada di bawah US$65.000 menjadi US$64.183 yang melemah 2,34% dalam 24 jam, dan drop 4,07% hanya dalam sepekan.
Kemudian ada XRP Koin yang terjungkal 1,87% dalam 24 jam, dalam sepekan kenaikannya tersisa kurang dari 2% dan parkir pada harga US$0,4907.
Dogecoin DOGE milik Elon Musk juga terdepresiasi 1,67% dalam 24 jam menjadi US$0,1235, dalam sepekan, kejatuhan harganya mencapai double digit, menyentuh 13,52%.
Menyusul pelemahan, Polygon MATIC juga terkoreksi dalam 24 jam. Dengan minus 2,43% dan sepekan sudah drop 5,31% menjadi US$0,5766.
Litecoin LTC juga tengah dalam tren Bearish. Dengan mencatatkan kontraksi 1,92% dalam 24 jam menjadi US$73,17, dan anjlok mencapai 8,06% dalam sepekan.
dogwifhat WIF, PEPE, dan FLOKI juga kompak ada di zona merah dalam 24 jam. Dengan masing-masing mencatatkan angka kejatuhan yang dalam mencapai 13,22%, 9,59%, dan 8,61%.
Sentimen Aset Kripto
Sebelumnya, riset analis Ajaib Kripto Panji Yudha memaparkan, komentar yang bernada Hawkish dari The Fed berdampak buruk pada perdagangan Bitcoin. Di mana pada pekan lalu pada pertemuan FOMC Juni, Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) mengumumkan hanya akan memangkas suku bunga acuan satu kali saja di 2024, berubah dari sebelumnya dari target tiga kali pemangkasan.
Semalam, Gubernur Federal Reserve Bank of Richmond, Thomas Barkin, menyatakan, ia masih membutuhkan kejelasan lebih lanjut tentang arah inflasi sebelum menurunkan suku bunga.
"Pandangan pribadi saya adalah mari kita lebih yakin sebelum mengambil tindakan," kata Barkin kepada wartawan pada Kamis setelah sebuah acara di Richmond, seperti yang diwartakan Bloomberg News.
Barkin menegaskan kembali bahwa ia membutuhkan kemajuan yang berkelanjutan dan meluas menuju target inflasi Bank Sentral AS di 2% sebelum menyesuaikan bunga yang lebih rendah.
Barkin, yang merupakan anggota yang ikut melakukan pemungutan suara di FOMC tahun ini, mengatakan kebijakan saat ini berada pada posisi yang baik. Dia menambahkan bahwa Bank Sentral memiliki kekuatan yang diperlukan untuk menjinakkan inflasi.
Ketika ditanya apakah The Fed bisa melakukan satu kali penurunan suku bunga dan bertahan pada level itu, Barkin mengatakan itu tergantung pada kondisi ekonomi. Jika kondisi saat ini bertahan, dia mengatakan ini mungkin bukan waktu terbaik untuk memberikan panduan tentang waktu penyesuaian kebijakan selanjutnya.
(fad/wep)