Logo Bloomberg Technoz

Gejala Varian FLiRT, Biang Kerok Kasus Covid-19 di Singapura

Septiana Ledysia
20 May 2024 12:20

Pekerja kesehatan di China menggunakan baju khusus tangani pasien Covid-19. (Sumber: Bloomberg)
Pekerja kesehatan di China menggunakan baju khusus tangani pasien Covid-19. (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kasus Covid-19 di Sindapura melonjak karena varian FLiRT. Seberapa ganasnya varian ini?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pada Maret 2024 melaporkan bahwa ada varian baru Covid-19 yaitu KP.2 yang disebut FLiRT. Varian ini menyebabkan 4% kasus di AS dan meningkat hingga 28% pada awal Mei.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengutarakan, varian ini sedang dalam pemantauan. Selain di Amerika Serikat dan Singapura, varian ini juga ditemukan naik di China, Thailand, India, Australia dan Inggris.

Apa itu varian FLiRT?

Menurut Prof. Pekosz, virus seperti SARS-CoV-2 memang sering bermutasi untuk menghindari pengenalan oleh antibodi dan meningkatkan kemampuan untuk menginfeksi sel tubuh manusia. Namun, ini merupakan siklus yang sudah familier terkait Covid-19.

FLiRT sendiri merupakan varian terjadi akibat evolusi konvergen dari varian JN.1 yaitu KP.2 dan KP.1.1