Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Jeblok 2,55% Selama April, Terburuk Kedua di Asia

Ruisa Khoiriyah
01 May 2024 12:30

Ilustrasi rupiah. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ilustrasi rupiah. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah mencatat bulanan terburuk tahun ini pada April dengan pelemahan mencapai 2,55% point-to-point (ptp) dibandingkan dengan posisi penutupan bulan sebelumnya. Rupiah mengakhiri April di posisi Rp16.260/US$ di pasar spot, menjadi level penutupan terlemah sejak April 2020 silam. 

Tekanan yang dialami rupiah terutama karena sentimen global seputar prospek suku bunga acuan Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat (AS), yang melambungkan pamor dolar AS. Selama April, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan the greenback terhadap enam mata uang utama dunia, melejit 1% bahkan sempat menyentuh 107.

Keperkasaan dolar AS bukan cuma melibas rupiah. Nyaris semua mata uang negara-negara di dunia terhantam dolar AS. Namun, di kawasan Asia, rupiah masih keluar sebagai valuta dengan kinerja terburuk bulan lalu.

Bila membandingkan dengan mata uang negara ASEAN lain, kinerja rupiah pada April adalah yang terburuk kedua setelah peso Filipina yang tergerus 2,75%. Di belakang rupiah ada dong Vietnam yang melemah 2,2% selama bulan lalu, lalu baht Thailand yang anjlok 1,83%, dolar Singapura yang tergerus 1,2% dan ringgit yang ambles 1% selama April. Mata uang Asia lain seperti won Korea Selatan juga mencatat bulan yang buruk dengan pelemahan 2,6%. 

Sejauh ini, yuan China dan rupee India masih mampu membukukan kinerja positif selama April dengan penguatan masing-masing 0,25% dan 0,03%.