Logo Bloomberg Technoz

Saat ini defisit APBN tahun 2024 telah disepakati oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sebesar 2,29% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau secara nominal sebesar Rp522,8 Triliun.

Dalam penyusunan APBN, pemerintah memakai berbagai asumsi yang menjadi dasar perhitungan perkiraan nilai penerimaan dan belanja pemerintah. Asumsi yang digunakan di antaranya kurs dolar AS, harga minyak dunia, asumsi inflasi, hingga tingkat imbal hasil surat utang (SBN), dan lain-lain.

Untuk APBN 2024, pemerintah memakai asumsi kurs dolar AS di level Rp15.000. Dengan kini kurs dolar AS sudah semakin melemah pada kisaran Rp16.000, beban utang pemerintah bisa semakin besar.

Mengutip data perhitungan Tim Riset Bloomberg Technoz,  setiap pelemahan nilai rupiah sebesar Rp100/US$, nilai pengeluaran pemerintah pusat bisa melonjak Rp10,1 triliun. Sementara itu, kenaikan nilai pendapatan negara hanya bertambah Rp4 triliun. Dengan demikian, setiap pelemahan rupiah Rp100/US$, defisit APBN bisa bertambah Rp6,2 triliun.

Sebagai informasi, rupiah mengakhiri pelemahannya pada pekan lalu dengan mencatatkan pelemahan 2,63% dibandingkan level penutupan pada pekan sebelum libur panjang Idulfitri, yakni ditutup di Rp16.263/US$ pada perdagangan Jumat (19/4/2024).

Bukan hanya rupiah yang tertekan meskipun di Asia pada sepekan lalu pelemahan rupiah adalah yang paling parah. Kejatuhan rupiah diikuti oleh peso Filipina yang tergerus hingga 1,9%, juga dong Vietnam yang anjlok 1,6%, baht Thailand melemah 0,61%, lalu dolar Taiwan yang tergerus 0,67%.

Sementara itu, mata uang lain seperti ringgit Malaysia pelemahannya lebih terbatas 0,26%, rupee India melemah 0,06%, yuan China melemah 0,03%. Sedangkan won Korea Selatan melemah secara mingguan 0,5%.

Kebangkitan dolar AS telah menggerus mata uang lain lain, sejurus dengan terkikisnya ekspektasi penurunan bunga acuan Federal Reserve, ditambah kenaikan tensi konflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel. Indeks dolar AS sepekan lalu menyentuh level di atas 106 dan melibas mata uang yang menjadi lawannya, termasuk rupiah.

(azr/lav)

No more pages