Sementara dunia internasional semakin memusatkan perhatian untuk menciptakan gencatan senjata dan situasi di kota Rafah yang menurut Israel menjadi tempat sejumlah besar sisa pasukan Hamas, serangan ke Gaza City ini memperlihatkan bahwa pertempuran masih terus berlangsung di Jalur Gaza.
Sebagian besar warga Gaza yang berjumlah 2,2 juta orang berlinding di sekitar dan di dalam kota Rafat, namun sekitar 300 ribu hingga 500 ribu orang masih tinggal di bagian utara wilayah Gaza meski sudah hancur.
Organisasi-organisasi internasional memperingatkan potensi bencana kelaparan akibat kekurangan pasok pangan dan sedikit bantuan yang mengalir. Amerika Serikat dan sejumlah kecil negara mencoba meningkatkan bantuan pangan melalui udara.
Kementerian kesehatan Hamas mengatakan lebih dari 31 ribu warga Palestina tewas akibat konflik itu.
Dalam pertemuan kabinet Israel, Minggu (17/3/2024), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan akan terus melakukan serangan terhadap Hamas dengan mengirim tentara ke Rafah, meski ada tekanan global dan juga Amerika Serikat untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.
(bbn)