Logo Bloomberg Technoz

Inflasi PPI Amerika Diprediksi Lebih Tinggi, Pasar Waspada

Tim Riset Bloomberg Technoz
14 March 2024 08:50

Konsumen belanja di ritel AS. (Dok: Bloomberg)
Konsumen belanja di ritel AS. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Setelah dikecewakan oleh data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Februari Amerika yang lebih tinggi ketimbang ekspektasi, perhatian pelaku pasar global hari ini akan terarah pada data inflasi harga produsen (Price Producer Index/PPI) yang dijadwalkan rilis Kamis pagi waktu setempat atau malam nanti waktu Indonesia.

Sejauh ini, konsensus ekonom yang dihimpun oleh Bloomberg, memperkirakan PPI pada Februari akan naik ke 1,2% year-on-year dari Januari sebesar 0,9%. Sementara secara bulanan, angkanya diprediksi sama dengan bulan sebelumnya 0,3%.

Adapun PPI inti secara tahunan diprediksi sebesar 1,9%, lebih rendah dibanding Januari di 2%. Indeks inti secara bulanan diperkirakan juga melandai ke 0,2% dari sebelumnya 0,5%.

Ekonom Bloomberg Economics Estelle Wu, berpandangan, sebagaimana data inflasi IHK yang lebih tinggi ketimbang prediksi, inflasi PPI Amerika pada Februari kemungkinan juga akan mencatat kenaikan di tengah rebound harga energi. 

"Yang lebih penting lagi, komponen yang termasuk dalam deflator PCE inti, kemungkinan akan mempertahankan kenaikan sejak Januari sehingga memicu risiko kenaikan terhadap prediksi angka PCE inti kami saat ini," kata Estelle, seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis (14/3/2024).