Logo Bloomberg Technoz

ESDM Akui Jawa Defisit Gas Industri, Bakal Tambah 11 Kargo LNG

Dovana Hasiana
09 March 2024 19:00

Tanker pengangkut LNG./Bloomberg-Mark Felix
Tanker pengangkut LNG./Bloomberg-Mark Felix

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengakui adanya defisit pasokan gas di daerah Indonesia wilayah barat, salah satunya Jawa bagian barat, untuk memenuhi kebutuhan harga gas bumi tertentu (HGBT) senilai US$6/MMBtu bagi belasan industri pengguna.

Pernyataan ini dilontarkan untuk menanggapi adanya laporan dari salah satu industri yang mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo karena adanya pembatasan HGBT sebesar 61% dari kontrak di Jawa bagian barat.

Dengan demikian, Kementerian ESDM bakal menambah pasokan liquefied natural gas (LNG) untuk PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN (PGAS) sebanyak 11 kargo. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menanggulangi defisit yang ada dari pipa gas.  

“Di barat itu kira-kira [tambahan] 11 kargo, tetapi tidak masalah. [Ditambah dari kilang LNG di lapangan gas] Tangguh [Teluk Bintuni, Papua Barat],” ujar Arifin saat ditemui di kantornya, Jumat (8/3/2024).

Arifin tidak menampik bahwa harga LNG kargo kalah kompetitif dibandingkan dengan gas pipa, sebab, tahapan produksi yang ditempuh untuk menghasilkan LNG jauh lebih panjang. Namun, hal itu perlu dilakukan untuk menjaga ketahanan energi, terutama energi bersih.

Jaringan pipa gas PGN. (Sumber foto website PGN)