Logo Bloomberg Technoz

Seiring dengan itu, ESDM juga bakal mempercepat pipa Cirebon—Semarang untuk mempercepat penyaluran gas yang saat ini masih banyak tertahan di Jawa Timur.

“Memang ada defisit suplai dari wilayah barat, makanya kita lagi percepat pipa [Cirebon—Semarang], ini kan tidak simsalabim selesai atau 1 hari kelar, butuh waktu, karena masih banyak gas yang tertahan di Jawa Timur,” ujarnya.

Di sisi lain, Arifin membantah bahwa terdapat kebijakan pembatasan HGBT. Justru selama ini gas yang dialokasikan untuk kebijakan gas murah tersebut tidak diserap 100% oleh industri.

Arifin juga membantah adanya kebijakan di lapangan yang menghambat penyaluran HGBT untuk industri tersebut.

“Tidak, kuotanya tidak dikurangi, malah gasnya yang dialokasikan untuk HGBT tidak selalu terpenuhi, terutama untuk industri. Tidak diambil semua, tidak terserap 100%,” ujarnya.

Walaupun tidak terserap 100%, Arifin melanjutkan, ESDM tetap memiliki keinginan untuk melanjutkan kebijakan tersebut.

Dalam kaitan itu, pihaknya bersama dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan bakal melakukan evaluasi kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) sebesar US$6 per million british thermal unit (MMBtu) pada minggu ke-3 Maret 2024.

Arifin menggarisbawahi ESDM memiliki keinginan dalam melanjutkan HGBT untuk mendukung industri. Apalagi, kata Arifin, gas berkontribusi terhadap biaya produksi dari industri.

Dengan demikian, kebijakan gas murah diperlukan untuk mendukung agar industri tetap tumbuh agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK), meski harus menelan anggaran yang tidak sedikit.

“Kita sudah minta minggu ke tiga untuk duduk bersama Kemenperin sama Kemenkeu dan ESDM. Kita, ESDM, mau melanjutkan [HGBT],” ujar Arifin.

“[Kalau penerimaan negara boncos?] sekarang mau pilih orang pengangguran? di-PHK? boncosan yang mana?,” 

(dov/wdh)

No more pages