Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bitcoin telah mengungguli aset tradisional seperti saham dan emas tahun ini, saat momentum kenaikan harga aset digital hingga sejak awal Januari. Khusus membandingkan Bitcoin dengan emas, rasio keduanya berada pada level tertinggi dalam lebih dari dua tahun.

Hingga Rabu (28/2/2024) pagi Bitcoin kembali mencatatkan kenaikan 0,5% ke level US$56.993,8. Aset digital paling berharga ini pada pukul 11:30 waktu Indonesia bahkan telah menembus level US$57.105,74, atau terjadi kenaikan 1,8% dalam tren harian, atau 9,8% sejak sepekan terakhir, dilansir dari Coingecko.

Pada bagian lain harga emas dunia tengah mengalami penurunan, hingga Selasa (27/2/2024) mencatatkan koreksi  0,22% ke US$ 2.031,25/ons. Pada Rabu pergerakan harga emas dunia relatif stagnan di kisaran US$2.031,22 per troy ounce pada pukul 7:53 WIB.  Hal yang turut mendorong pelemahan serupa di emas fisik Antam Logam Mulia, dimana pada Selasa tercatat penurunan Rp3.000 menjadi Rp1.132.000/gram.

Tren harga Bitcoin melebihi emas. (Dok: Bloomberg)

Dorongan kenaikan Bitcoin pada beberapa waktu terakhir adalah meningkatnya partisipasi ritel pada pembelian. Menggemuknya segmen ini dipicu oleh antisipasi halving Bitcoin, peningkatan besar berikutnya dari jaringan Ethereum dan prospek persetujuan ETF Ethereum spot oleh SEC pada bulan Mei.

Faktor kenaikan lain adanya dorongan lebih besar investor masuk ke instrumen yang didukung oleh Bitcoin, ETF Spot. Total berdasarkan catatan Bloomberg arus dana investor telah masuk lebih dari US$5 miliar sejak dibukanya perdagangan bulan Januari.

Angka ini memperhitungkan US$7,4 miliar yang telah ditarik selama periode yang sama dari Grayscale Bitcoin Trust, yang dikonversi dari trust.

“Bitcoin melanjutkan kenaikannya, didukung oleh arus masuk ETF yang kuat," kata Spencer Hallarn, kepala global perdagangan bebas di perusahaan investasi kripto GSR. Hal yang sama disampaikan analis DeFi di Cumberland Labs, Chris Newhouse.

“Bitcoin mendekati level tertinggi tahunan baru karena peningkatan permintaan spot dan momentum trader yang mengambil posisi setelah penembusan setelah konsolidasi selama seminggu,” kata dia dilaporkan Bloomberg News.

Bitcoin bahkan pada Selasa dini hari sempat menyentuh level US$57.000-an, meski jauh belum menembus rekor sepanjang sejarah di hampir US$69.000 pada Desember tahun 2021.

(wep)

No more pages