Logo Bloomberg Technoz

Australia Kian Serius Meregulasi Pembatasan Kecerdasan Buatan AI

News
14 February 2024 12:20

Ilustrasi teknologi kecerdasan buatan atau AI. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi teknologi kecerdasan buatan atau AI. (Dok: Bloomberg)

Ben Westcott - Bloomberg News - 

Bloomberg, Pemerintah Australia telah membentuk sebuah panel yang terdiri atas para ahli hukum dan ilmuwan untuk memberikan advis mengenai potensi hambatan bagi penelitian, pengembangan dan penggunaan kecerdasan buatan.

Ini menjadi langkah terbaru Australia menuju regulasi wajib atas teknologi artificial intelligence (AI) yang berkembang pesat.

Menteri Perindustrian Australia Ed Husic mengumumkan 12 anggota Kelompok Pakar Kecerdasan Buatan pemerintah yang baru pada hari Rabu (14/2/2024), termasuk Bronwyn Fox, kepala ilmuwan di Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran (CSIRO), lembaga penelitian terkemuka Australia.

Husic mengatakan kelompok tersebut dibentuk untuk memberi nasihat kepada pemerintah mengenai transparansi, pengujian dan akuntabilitas AI, termasuk “pilihan untuk pembatas AI di lingkungan berisiko tinggi.”

“Kami ingin mencapai keseimbangan yang tepat, dan juga memungkinkan AI yang berisiko rendah dapat berkembang tanpa hambatan,” katanya.

Perkembangan AI kian menjadi perhatian banyak pemerintahan di seluruh dunia, karena teknologi ini berkembang lebih cepat dari yang diperkirakan banyak orang. Berbicara bersama Husic, Fox dari CSIRO mengatakan dia tidak menyangka regulasi akan dibutuhkan secepat ini.

“Laju perubahan dan kemajuan dalam kecerdasan buatan memberi kita peluang luar biasa untuk mendapatkan manfaat luar biasa baik secara nasional maupun internasional,” katanya. “Tetapi kami perlu memastikan bahwa kami berinovasi secara bertanggung jawab.”

Pengumuman ini muncul setelah Husic mengatakan pada pertengahan bulan Januari bahwa Australia akan menerapkan dua jalur berbeda dalam regulasi AI – pedoman sukarela untuk penggunaan berisiko rendah dan pembatasan wajib untuk wilayah berisiko tinggi.

Namun, pemerintah belum mengumumkan batas waktu peraturan tersebut, dan Husic mengatakan bahwa mendefinisikan apa yang dimaksud dengan AI berisiko tinggi merupakan tugas yang rumit. Panel telah dibentuk untuk membantu pihak berwenang menentukan hal itu, katanya.

Namun tekanan semakin meningkat terhadap pemerintah untuk menerapkan peraturan tersebut. Danielle Wood, ketua Komisi Produktivitas Australia, pada hari Senin memperingatkan bahwa Australia bergerak terlalu lambat dalam memanfaatkan kecerdasan buatan dan teknologi mutakhir lainnya.