Logo Bloomberg Technoz

Harga Komoditas Jatuh, Surplus Neraca Dagang RI Diprediksi Turun

Hidayat Setiaji
14 March 2023 11:55

Pelabuhan Tanjung Priok (Sumber: Dimas Ardian/Bloomberg)
Pelabuhan Tanjung Priok (Sumber: Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Surplus neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2023 diperkirakan menipis dibandingkan bulan sebelumnya. Tingginya impor untuk persiapan Ramadan-Idul Fitri dan penurunan harga komoditas andalan ekspor membuat surplus neraca perdagangan berkurang.

Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data perdagangan internasional Indonesia periode Februari 2023 pada 15 Maret 2023. Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg yang melibatkan 24 institusi memperkirakan ekspor pada Februari 2023 tumbuh 4,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Jauh melambat dibandingkan pertumbuhan Januari 2023 yang 16,37% yoy.

Sedangkan impor pada Februari 2023 diperkirakan tumbuh 9,06% yoy. Jauh lebih cepat ketimbang pertumbuhan bulan sebelumnya yang 1,27% yoy.

Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2023 diperkirakan tetap surplus dengan median angka proyeksi di US$ 3,29 miliar. Lebih rendah dibandingkan surplus bulan sebelumnya yang sebesar US$ 3,87 miliar.

Sebelumnya, neraca perdagangan Indonesia selalu surplus selama 33 bulan beruntun. Jika Februari 2023 surplus lagi, maka menjadi 34 bulan berturut-turut.

Neraca Perdagangan Indonesia (Sumber: BPS, Bloomberg)