Logo Bloomberg Technoz

Menyusul kejadian kolaps tiga bank dalam waktu singkat, membuat keraguan terhadap kesehatan sektor perbankan Amerika menghadapi tanda besar. Otoritas moneter negeri itu bergerak. The Federal Reserves memperkenalkan BTFP yang merupakan singkatan dari Bank Term Funding Program.

Fed menyediakan US$ 25 miliar atau setara Rp 384,27 triliun untuk program tersebut. BTFP memungkinkan bank meminjam dana dari bank sentral memakai obligasi pemerintah yang mereka miliki sebagai jaminan dan menghargainya di harga par atau 100.

Dalam siaran pers 12 Maret, The Fed menyatakan, BTFP dapat menjadi sumber likuiditas tambahan bagi bank yang menghadapi tekanan harga obligasi. “BTFP cukup memadai untuk menutup semua simpanan nasabah yang tidak diasuransikan,” demikian pernyataan The Federal Reserves, dikutip dari Bloomberg News, Senin (13/2/2023).

2. Spekulasi Pivot The Fed 

Tiga bank yang kolaps dalam waktu tak sampai sepekan, begitu saja membalik arah sentimen bunga acuan The Fed. Sepekan lalu, pasar masih sangat yakin The Fed bakal mengerek setidaknya 50 bps dalam FOMC 22 Maret nanti.

Terlebih data terbaru dari pasar tenaga kerja AS yang diumumkan Jumat malam kemarin menyodorkan kenyataan bahwa ekonomi masih panas. Kini, keyakinan pasar mulai memudar.

The Fed diperkirakan akan menahan bunga acuan pada rapat FOMC bulan ini menyusul kasus SVB (Bloomberg)

Ketika tiga bank kolaps beruntun akibat masalah manajemen risiko yang buruk, The Fed diperkirakan akan berbalik arah. Goldman Sachs, bank investasi besar, memperkirakan The Fed akan menahan bunga acuan di level 4,75% pada FOMC bulan ini. 

Dampak pengetatan moneter The Fed telah memakan “korban”. Dalam kasus SVB, bank itu memiliki obligasi pemerintah AS dalam nilai besar yang harganya terus turun tertekan kenaikan bunga The Fed setahun terakhir. Ketika terjadi penarikan simpanan nasabah dalam jumlah besar, bank kesulitan likuiditas dan terpaksa mencairkan obligasi mereka di harga rendah (cutloss) dan akhirnya mengguncang permodalan mereka. 

Di pasar futures, para pelaku pasar mengubah prediksi di mana The Fed diperkirakan hanya menaikkan sebesar 25 bps pada FOMC 22 Maret nanti dengan terminal rate berada di 5,25%, menurun tajam dari prediksi sebelumnya di posisi 5,75%.

3. Manajemen SVB Jual Saham Sebelum Bangkrut

Sebelum ambruk, beberapa jajaran manajemen Silicon Valley Bank menjual saham mereka. Sekitar dua pekan sebelum bank yang menjadi langganan bos-bos startup teknologi di Silicon Valley itu ambruk, Becker menjual SVIB (kode saham SVB yang tercatat di Nasdaq) senilai hampir US$ 3,6 juta.

Bukan hanya itu, Chief Financial Officer (CFO) SVB Daniel Beck pada 27 Februari lalu juga menjual saham SVIB di harga US$ 287,59 per saham atau sekitar US$ 575.000 sesuai trading plan yang ia masukkan pada 24 Januari, seperti dilansir oleh Seeking  Alpha.

4. Pejabat SVB Pernah Bekerja di Lehman Brothers

Eksekutif SVB Joseph Gentile yang menjabat sebagai Chief Administrative Officer di Silicon Valley Bank, pernah menjabat sebagai Chief Financial Officer Lehman Brothers Global Investment Bank ketika raksasa keuangan itu kolaps pada 2008 dan memicu krisis finansial global.

5.  HSBC Ingin Beli Cabang SVB Inggris

HCBC Holding Plc berencana membeli salah satu cabang Silicon Valley Bank (SVB). Melalui anak usahanya, HSBC UK Bank Plc akan mengakuisisi Silicon Valley Bank UK Limited (SVB UK) seharga GBP 1. Pernyataan ini disampaikan secara tertulis oleh Chief Executive Officer Noel Quinn, Senin (13/03/2023).

"Akuisisi ini masuk akal secara strategis untuk bisnis kami di Inggris," kata Noel Quinn dalam pernyataannya, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.

Quinn mengatakan nasabah SVB UK dapat terus melakukan aktivitas perbankan seperti biasa karena mengetahui bahwa simpanan mereka didukung oleh kekuatan, keselamatan, dan keamanan HSBC.

6. Bank-bank Bangkrut Terkait Pasar Kripto

Tiga bank yang kolaps di Amerika pekan lalu adalah bank yang mengambil spesialisasi di aset digital alias kripto. Nasabah-nasabah kakap di bank-bank itu para pemain utama industri kripto dunia seperti Coinbase juga Paxos.

Coinbase disebut memiliki simpanan senilai US$ 249 juta di Signature Bank yang ditutup oleh otoritas pekan lalu. Paxos Global, perusahaan kripto yang sebelumnya bermitra dengan Binance untuk stablecoin BUSD, juga mengaku memiliki simpanan US$ 250 juta di Signature. 

Laporan 8 Maret 2023, Signature Bank memiliki US$ 16,5 miliar dalam bentuk deposito klien yang terkait dengan kripto. Circle Internet Financial Ltd, penerbit stablecoin USDC, mengatakan mereka memiliki US$ 3,3 miliar di Silicon Valley Bank dan mengelola akun transaksi dan settlement untuk USDC di Signature.

(rui)

No more pages