Logo Bloomberg Technoz

Lebih dari 25% Barang Made in Indonesia Dijual ke China

Azura Yumna Ramadani Purnama
15 January 2024 12:27

Pelabuhan Tanjung Priok (Sumber: Dimas Ardian/Bloomberg)
Pelabuhan Tanjung Priok (Sumber: Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan nilai ekspor Indonesia pada Desember sebesar US$ 22,41 miliar. Dengan demikian, nilai ekspor sepanjang 2023 adalah US$ 258,82 miliar.

Angka ini lebih rendah dibandingkan 2022, di mana nilai ekspor tercatat US$ 291,98 miliar. Ini membuat ekspor terkontraksi (tumbuh negatif) 11,33% pada 2023.

Pada Senin (15/1/2024), Deputi Kepala BPS Bidang Statisik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini melaporkan total ekspor migas sepanjang 2023 adalah US$ 15,92 miliar atau turun 0,47%. Sedangkan total ekspor non-migas adalah US$ 242,9 miliar atau turun 11,96%.

"Komoditas non-migas yang menyumbang penurunan terbesar adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, dan produk kimia. Komoditas logam mulia dan perhiasan atau permata berada di urutan pertama dengan peningkatan tertinggi, peningkatan nilainya adalah US$ 7,51 miliar dibandingkan 2022," kata Pudji dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta.

Berdasarkan negara, China masih menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia. Pangsanya mencapai 25,09% dari total ekspor. Artinya, lebih dari 25% ekspor Indonesia adalah ke Negeri Tirai Bambu.

Sumber: BPS