Logo Bloomberg Technoz

Indonesia akan Buka Ekspor ke Amerika Latin Demi Dukung Ekonomi

Dovana Hasiana
22 December 2023 09:44

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat acara Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024. (Youtube PerekonomianRI)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat acara Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024. (Youtube PerekonomianRI)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indonesia mengandalkan tiga mesin ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan. Termasuk di antaranya adalah membuka pasar-pasar ekspor baru seperti di Amerika Latin, juga menggarap industri semikonduktor.

"Kita sekarang berharap tiga mesin, kalau pesawat bermesin tiga itu lebih aman di mana mesin pertama adalah revitalisasi diperbesar untuk meningkatkan produktivitas termasuk membuka pasar ekspor ke Amerika Latin yang menjadi kunci cepat," kata Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Outlook Perekonomian 2024 di Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Airlangga memaparkan, pemerintah mempertimbangkan buka pasar Amerika Latin yang dilihat sebagai kunci cepat melalui CPTPP, yaitu Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans Pasifik. "Pembukaan pasar Kanada, Meksiko, Chile dan Peru dengan keketuaan Jepang di CPTPP dan OECD maka Jepang jadi teman kita untuk membuka pintu di dua lembaga tersebut." kata Airlangga.

Mesin kedua yang akan menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi di masa mendatang antara lain di sektor pertanian, manufaktur dan transportasi. Juga perkembangan industri semi konduktor. "Indonesia menjadi satu dari 7 negara tujuan, kita perlu kerjasama dengan AS, Taiwan dan Jepang juga Korea untuk SDM, manufaktur dan Research and Development. Banyak negara memindahkan semikonduktor dari China ke negara lain termasuk Jepang dan AS dalam chip act," jelas Airlangga.

Mesin ketiga adalah ekonomi Pancasila yang berkeadilan. Program pendidikan, kesehatan, UMKM, pemberdayaan sudah dijalankan dan hari ini, kata Airlangga,  menjalankan negara hadir dalam negara kesejahteraan melalui APBN yang besar selama pandemi Covid-19 di mana lebih dari Rp700 triliun dianggarkan untuk mengimbangi dampak. 

Artikel Terkait