Logo Bloomberg Technoz

Fenomena Childfree Mengancam Bonus Demografi RI

Ruisa Khoiriyah
20 December 2023 15:35

Ilustrasi ibu dan anak (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi ibu dan anak (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Fenomena atau gerakan 'childfree' beberapa tahun belakangan semakin marak di Indonesia dan diperkirakan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang.

Keputusan seseorang atau pasangan untuk tidak memiliki anak baik secara biologis maupun adopsi di Indonesia yang diprediksi terus meningkat itu, menempatkan Indonesia dalam risiko kehilangan segmen generasi tertentu dalam piramida penduduk apabila tren ini berlanjut, menurut analisis Badan Pusat Statistik (BPS) yang dipublikasikan hari ini, Rabu (20/12/2023).

BPS mencatat, prevalensi perempuan childfree yang hidup di Indonesia saat ini mencapai 8% dari angka perempuan usia produktif yang pernah kawin, namun belum pernah memiliki anak dan tidak sedang memakai alat kontrasepsi, berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2022. Angka 8% itu setara dengan 70.000 orang sehingga bisa disimpulkan, pada 2022 sebanyak 8 di antara 100 perempuan usia produktif yang pernah kawin, namun belum pernah memiliki anak serta tidak sedang memakai alat kontrasepsi di Indonesia, memilih hidup childfree.

Bila ditarik dari jumlah total perempuan berusia dewasa di Indonesia berusia 15-49 tahun, jumlah itu setara 0,1% perempuan berusia dewasa antara 15-49 tahun. Dengan kata lain, dari 1.000 perempuan dewasa di Indonesia, terdapat satu di antaranya telah memutuskan childfree.

Sejak 1971, hasil Sensus Penduduk memperlihatkan bahwa total angka kelahiran (Total Fertility Rate) Indonesia terus menurun. Selama hidup, sebagian besar perempuan Indonesia melahirkan dua anak dalam dua dekade terakhir.