Logo Bloomberg Technoz

Sebagai bagian dari pendanaan itu, Arab Saudi mengatakan akan membiayai produk minyak senilai US$ 300 juta untuk Ukraina sebagai hibah.

Amerika Serikat (AS) menyambut baik kunjungan Pangeran Farhan tersebut dan menyebutnya sebagai “langkah yang penting.”

Ilustrasi Suasana di Ukraina (Sumber: Bloomberg)

Kunjungan tersebut dilakukan setelah AS menuduh Arab Saudi berpihak pada Rusia dalam invasi ke Ukraina melalui kebijakan minyaknya. Washington mengatakan pengurangan produksinya telah merugikan ekonomi global.

Arab Saudi membantah pernyataan itu dengan mengatakan bahwa kebijakan mereka ditujukan untuk menyeimbangkan pasar minyak global dan bukan politik. Hal itu memperburuk hubungan AS-Saudi tahun lalu, namun telah mereda.

Kunjungan ke Ukraina itu juga merupakan yang pertama bagi pejabat tinggi dari negara Arab sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022.

“Kami menganggap ini bukti dukungan bagi negara kami, terutama pada hari-hari ini, di tengah satu tahun agresi Federasi Rusia,” kata Yermak. “Dialog ini dan pertemuan ini sangat penting bagi kami.”

--Dengan asistensi Fahad Abuljadayel.

(bbn)

No more pages