Logo Bloomberg Technoz

Industriawan RI Jajaki Investasi Baterai EV dengan Australia

Wike Dita Herlinda
21 February 2023 21:16

Penambang lithium bakal melesat pendapatannya seiring peningkatan permintaan bahan baku baterai untuk mobil listrik (Bloomberg)
Penambang lithium bakal melesat pendapatannya seiring peningkatan permintaan bahan baku baterai untuk mobil listrik (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pelaku industri Indonesia tengah melakukan pendekatan dengan Australia untuk pengembangan industri baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), seiring dengan kian tingginya realisasi ekspor mobil RI ke Negeri Kanguru.

Dalam kaitan itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Pemerintah Australia Barat telah meneken nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU)  di Perth, Selasa (21/02/2023), sebagai tindak lanjut komitmen kedua pihak yang dibuat selama B20/G20 di Bali pada November 2022.

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid kedua negara memiliki kekayaan mineral yang melimpah untuk memproduksi baterai EV yang sangat dicari. Australia merupakan penyuplai utama lithium, sedangkan RI adalah produsen nikel nomor wahid dunia. Kedua bahan baku tersebut merupakan komponen vital dalam fabrikasi baterai EV. 

“Kedua negara memiliki cadangan mineral yang cukup penting untuk produksi baterai, dengan potensi saling melengkapi untuk mewujudkan kerja sama yang saling menguntungkan,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kadin yang dilansir Selasa (21/02/2023).

Arsjad menambahkan sinergi kedua negara dalam pengembangan industri baterai akan meningkatkan daya saing Indonesia dalam pasar global dan menciptakan lapangan kerja baru.