Logo Bloomberg Technoz

Kari Lindberg - Bloomberg News

Bloomberg, Hong Kong dilanda hujan lebat terparah sejak 1884. Menurut Bloomberg Intelligence, kota tersebut diperkirakan mengalami kerugian lebih dari US$100 juta atau setara Rp1,5 triliun.

Hujan lebat mengguyur kota tersebut sejak semalam hingga pagi hari, yang menyebabkan kerusakan pada kendaraan, membanjiri stasiun kereta bawah tanah, dan merusak pusat-pusat perbelanjaan. MTR Corp. telah menghentikan sebagian Jalur Kwun Tong karena banjir yang terjadi di dekat stasiun Wong Tai Sin.

Topan Saola yang melanda kota pekan lalu, seperti yang disebutkan dalam laporan Bloomberg Intelligence, menyebabkan kerusakan yang lebih sedikit. Meskipun badai tersebut merupakan yang paling parah sejak Topan Mangkut pada tahun 2018, tetapi Saola tidak banyak memicu banjir.

Tupan Mangkut, yang sebelumnya menyebabkan banjir, mengakibatkan kerugian sebesar US$470 juta. Topan Hato di tahun sebelumnya memicu klaim asuransi sebesar US$140 juta.

Sementara itu, pemerintah mengatakan sekolah-sekolah di Hong Kong telah ditutup pada Jumat. Para pengusaha pun diminta untuk memprioritaskan keselamatan para karyawan dan menerapkan pengaturan kerja yang fleksibel. Di sisi lain, bursa saham membatalkan perdagangan karena hujan badai.

Berdasarkan pernyataan terpisah dari pemerintah, kondisi ekstrem akibat hujan deras diperkirakan akan berlanjut hingga setidaknya pukul 18.00 waktu setempat. Langkah-langkah lebih lanjut akan diumumkan pada pukul 15.00, tanpa menyebutkan apakah peringatan hujan lebat level "hitam" akan tetap berlaku hingga pukul 18.00.

(bbn)

No more pages