Bloomberg Technoz, Jakarta - Entitas pemerintah China dilaporkan akan menguasai sebagai saham di anak usaha Alibaba Group Holding Ltd dan Tencent Holdings Ltd melalui skema yang disebut sebagai “golden shares”. Langkah ini dipandang untuk memastikan kontrol yang lebih besar atas pemain kunci di arena internet terbesar negeri tersebut.
Secara teori, skema ini akan memungkinkan pemerintah China mengajukan calon direksi perusahaan atau memengaruhi keputusan penting perusahaan. Cara ini juga disebut bisa memengaruhi industri dalam jangka panjang.
Menurut database Qichacha, unit Cyberspace Administration of China (CAC) akan mengambil 1% saham Alibaba digital, anak usaha media Alibaba di Guangzhou pada 4 Januari. Perusahaan ini memiliki platform Youku dan situs peramban (mobile browser) UC Web. Direktur baru perusahaan itu memiliki nama yang sama dengan pejabat CAC, mengutip laporan Bloomberg News, Jumat (13/1/2023).

Unit CAC ini dananya disokong oleh perusahaan BUMN China terkemuka seperti CITIC, China Post, dan China Mobile Ltd. Diskusi tentang entitas pemerintah yang mengambil saham serupa di anak perusahaan Tencent di China daratan juga sedang berlangsung, ungkap seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Aksi ini muncul saat China bersiap untuk melonggarkan cengkeramannya di sektor ini usai pemerintah China melakukan tindakan keras pada hampir semua bidang internet selama lebih dari setahun.
Alibaba, Tencent dan Didi Global sempat dijatuhi denda dalam jumlah besar oleh pemerintah China karena dianggap melakukan tindakan yang menghalangi persaingan yang membuat pemain baru sulit berkompetisi.
Juru bicara Tencent menolak mengomentari laporan tersebut, sementara juru bicara Alibaba tidak menanggapi permintaan komentar.

Analis Bloomberg Intelejen Catherine Lim dan Trini Tan mengungkapkan Peningkatan pengaruh pemerintah atas Alibaba dan Tencent dengan skema “golden shares” dapat meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan di luar China dan memperlambat ekspansi mereka.
“Bagi saya, berita itu sedikit positif,” kata Banny Lam, kepala penelitian di Ceb International Inv Corp Ltd.
“Keduanya telah bergumul dengan masalah tindakan keras dalam beberapa tahun terakhir. Untuk Alibaba dan Tencent, saham pemerintah berpotensi membantu mereka mendapatkan lampu hijau untuk melakukan bisnis di area baru dan menurunkan risiko tindakan keras lebih lanjut oleh regulator.”
Selama bertahun-tahun, BUMN-BUMN China telah berinvestasi miliar dolar pada startup swasta terkenal, dari Didi hingga Ant Group Co milik Jack Ma.
Meskipun tidak jelas bagaimana China melakukannya, para analis berspekulasi bahwa, selain mendapatkan kursi atau suara di perusahaan, aksi itu juga dapat membantu pemerintah ke akses data penting. Pemilik TikTok, ByteDance Ltd. dan Weibo Corp. adalah beberapa perusahaan internet besar yang telah mengungkapkan pengaturan semacam itu.
(roy/hdr)