Logo Bloomberg Technoz

Pariwisata Jepang Mulai Bergairah

News
13 March 2023 17:21

Pengunjung berpakaian kimono di distrik Asakusa Tokyo, Jepang, Sabtu (11/3/2023). (Shoko Takayasu/Bloomberg)

Pengunjung berpakaian kimono di distrik Asakusa Tokyo, Jepang, Sabtu (11/3/2023). (Shoko Takayasu/Bloomberg)

Jumlah pengunjung asing ke Jepang mengalami pemulihan. (Shoko Takayasu/Bloomberg)

Jumlah pengunjung asing ke Jepang mengalami pemulihan. (Shoko Takayasu/Bloomberg)

Pemulihan jumlah pengunjung ini meningkatkan keuntungan bagi pelaku wisata dan restoran. (Shoko Takayasu/Bloomberg)

Pemulihan jumlah pengunjung ini meningkatkan keuntungan bagi pelaku wisata dan restoran. (Shoko Takayasu/Bloomberg)

Nilai yen yang lebih lemah dibandingkan dengan tingkat sebelum pandemi telah membantu mendorong wisata ke Jepang. (Shoko Takayasu/Bloomberg)

Nilai yen yang lebih lemah dibandingkan dengan tingkat sebelum pandemi telah membantu mendorong wisata ke Jepang. (Shoko Takayasu/Bloomberg)

Akibat nilai Yen yang rendah segala sesuatu mulai dari hotel dan makanan, hingga perjalanan dan belanja, lebih murah. (Shoko Takayasu/Bloomberg)

Akibat nilai Yen yang rendah segala sesuatu mulai dari hotel dan makanan, hingga perjalanan dan belanja, lebih murah. (Shoko Takayasu/Bloomberg)

Kini pemerintah Jepang  tidak mewajibkan penggunaan masker di dalam ruangan seiring  penurunan status COVID-19.(Shoko Takayasu/Bloomberg)

Kini pemerintah Jepang tidak mewajibkan penggunaan masker di dalam ruangan seiring penurunan status COVID-19.(Shoko Takayasu/Bloomberg)

Pada 15 maret nanti Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO) akan mengumumkan jumlah pengunjung asing ke negara itu. (Shoko Takayasu/Bloomberg)

Pada 15 maret nanti Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO) akan mengumumkan jumlah pengunjung asing ke negara itu. (Shoko Takayasu/Bloomberg)

Pengunjung berpakaian kimono di distrik Asakusa Tokyo, Jepang, Sabtu (11/3/2023). (Shoko Takayasu/Bloomberg)
Jumlah pengunjung asing ke Jepang mengalami pemulihan. (Shoko Takayasu/Bloomberg)
Pemulihan jumlah pengunjung ini meningkatkan keuntungan bagi pelaku wisata dan restoran. (Shoko Takayasu/Bloomberg)
Nilai yen yang lebih lemah dibandingkan dengan tingkat sebelum pandemi telah membantu mendorong wisata ke Jepang. (Shoko Takayasu/Bloomberg)
Akibat nilai Yen yang rendah segala sesuatu mulai dari hotel dan makanan, hingga perjalanan dan belanja, lebih murah. (Shoko Takayasu/Bloomberg)
Kini pemerintah Jepang  tidak mewajibkan penggunaan masker di dalam ruangan seiring  penurunan status COVID-19.(Shoko Takayasu/Bloomberg)
Pada 15 maret nanti Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO) akan mengumumkan jumlah pengunjung asing ke negara itu. (Shoko Takayasu/Bloomberg)

Bloomberg - Jumlah wisatawan asing ke Jepang mulai pulih pasca pandemi Covid-19. Para pelaku bisnis bidang wisata dan kuliner kembali menuai keuntungan.

Meski demikian, Industri transportasi dan penginapan dikabarkan belum siap menghadapi lonjakan pengunjung dari luar negeri. Berdasarkan survei Teikoku Databank Ltd, September 2022, lebih dari 60% penginapan dan moda transportasi masih kekurangan jumlah pegawai atau staff. Hal ini terjadi pada pekerja penuh dan pekerja paruh waktu.

Negara Jepang memang menjadi incaran setelah melemahnya nilai tukar mata uang Yen, dibandingkan periode sebelum pandemi Covid-19. Selain itu, Jepang juga hanya mengalami inflasi yang sangat rendah. Dua hal tersebut turut membuat harga atau biaya berlibur di Jepan menjadi lebih murah dan menarik bagi wisatawan.

Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO) rencana juga akan mulai mengumumkan jumlah wisatawan asing ke negara itu, 15 Maret 2023.

(bbn)