Logo Bloomberg Technoz

Odol Unilever-P&G Diboikot karena Pro Israel, Ini Alternatifnya

Referensi
24 November 2023 14:34

Ilustrasi Pasta Gigi / Odol (Dok. Envato)
Ilustrasi Pasta Gigi / Odol (Dok. Envato)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Beberapa daftar produk-produk kebutuhan sehari-hari ramai dibicarakan di media sosial karena dianggap mendukung atau pro Israel. Bahkan perusahan di balik produk-produk ini dituding netizen tanah air dan global menjadi pendana perang Israel di Jalur Gaza.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa haram mendukung tindakan Israel yang biadab dan tidak perikemanusiaan dan perikeadilan. MUI meminta umat Muslim tidak boleh mendukung pihak yang memerangi Palestina, termasuk penggunaan produk yang hasilnya secara nyata menyokong tindakan pembunuhan warga Palestina.

Beberapa produk dari produsen global Unilever dan P&G yang memproduksi berbagai produk kebutuhan sehari-hari masuk daftar barang yang diboikot, termasuk produk odol atau pasta gigu.  Kedua produsen ternama itu diketahui memberikan bantuan terhadap Israel dalam perang melawan Hamas yang membuat masyarakat di Jalur Gaza, Palestina menderita.

Ilustrasi Pasta Gigi / Odol (Dok. Envato)

Produk-produk odol yang dibuat oleh Unilever seperti Pepsodent dan Close Up. Yang merupakan merek umum yang dipakai masyarakat Indonesia sehari-hari, sedangkan P&G memili odol merek Oral-B.

Namun, masih banyak merk odol yang diketahui dari perusahaan yang tidak mendukung atau menyumbang negara Israel. Misalkan Formula produk dalam ngeri dari Orang Tua Group. Berikutnya Ciptadent dan Zact produk Lion Wings.

Meski demikian MUI menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan daftar produk dari perusahaan-perusahaan yang mendukung dan atau terafiliasi mendukung Israel. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas dalam keterangan resminya.

Ia menjelaskan bahwa yang diharamkan oleh MUI dalam fatwanya bukanlah produknya, apalagi produk tersebut sudah mendapatkan sertifikat halal.

Namun, yang diharamkan oleh MUI dalam fatwanya adalah mendukung tindakan Israel yang biadab dan tidak perikemanusiaan dan perikeadilan.  “Kita tahu dari berbagai sumber yang dapat dipercaya bahwa hingga saat ini sudah lebih dari 11.000 rakyat Gaza, Palestina tewas dan sekitar 5.000 dari mereka adalah anak-anak,” papar Abbas.

Ia menyatakan bahwa agresi militer yang dilakukan Israel tidak benar karena selain bertentangan dengan ajaran agama, juga bertentangan dengan konstitusi Indonesia, "Di mana dalam pembukaan UUD 1945 di alinea pertama dikatakan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

“Oleh karena itu, jika ada perusahaan di negeri ini yang mendukung tindakan Israel, apakah itu milik Israel atau tidak, tapi mereka mendukung agresi dan penjajahan serta pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap Palestina, sebagai warga bangsa yang baik dan patuh pada konstitusi, wajiblah hukumnya untuk mengingatkan mereka bahwa tindakan yang mereka lakukan adalah tidak benar,” ujarnya.

(seo)