Logo Bloomberg Technoz

Rizal menyebut pedagang berdalih tidak memiliki kembalian sebesar Rp300 jika menjual Minyakita sebesar Rp15.700/liter, sesuai dengan ketentuan HET. 

Dia mengizinkan para pedagang menjual Minyakita seharga Rp16.000/liter, asal dipaketkan dengan barang lain yang senilai Rp300. Walhasil, harga Minyakita di tangan konsumen tetap sesuai HET Rp15.700/liter. 

"Jadi saya bilang, ibu kasih bonus entah cabai atau kecap yang harganya kalau ditotal Rp16.000. Jadi konsumen tidak dirugikan," tutur Rizal. 

Dia pun meminta agar temuan ini ditindaklanjuti oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan untuk menemukan oknum yang menyebabkan kenaikan harga komoditas tersebut.

"Kalau memang pengecernya yang nakal, ya pengecernya diberikan sanksi. Namun apabila yang nakal itu distributor, ya distributor yang diberikan sanksinya," tegasnya.

Lebih lanjut, Bos Bulog juga menanggapi terkait pernyataan pedagang yang menyebutkan bahwa mereka sulit mendapatkan stok Minyakita. 

Menurut Rizal, keluhan ini akan ditindaklanjuti. Dia menyebut sebagai produsen terbesar minyak goreng, Indonesia tidak seharusnya ada kelangkaan stok Minyakita. 

"Nanti tolong sekali lagi Satgas Pangan ya kenapa alasannya kok sampai kesulitan mendapatkan stok bahan dari Minyakita tersebut," imbuhnya. 

Diketahui, mulai tahun depan Perum Bulog mendapatkan penugasan untuk menyalurkan Minyakita langsung ke pengecer. Penugasan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 43 Tahun 2025 tentang Minyak Goreng Sawit Kemasan dan Tata Kelola Minyak Goreng Rakyat.

Adapun Kementerian Perdagangan ini menugaskan Perum Bulog dan ID Food untuk menyalurkan Minyakita sebesar 35%.Penugasan ini dilakukan untuk menambah intervensi harga langsung ke pasar, sehingga memutus jalur distribusi. 

(ain)

No more pages