Situasi tetap bergejolak pada Jumat (19/12/2025) pagi. Pemerintahan interim menjaga keamanan besar-besaran secara ketat di wilayah-wilayah strategis Dhaka dan kota pelabuhan Chattogram guna mengatasi dampak kekacauan tersebut.
Menurut laporan media, para demonstran di Dhaka membakar kantor dua surat kabar terbesar di negara tersebut, Prothom Alo dan The Daily Star, menyebabkan para jurnalis terjebak di dalamnya selama berjam-jam.
Museum Peringatan Bangabandhu, lokasi kediaman mantan pemimpin kemerdekaan Sheikh Mujibur Rahman, juga menjadi sasaran kerusuhan. Rahman merupakan ayah dari mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina, yang melarikan diri ke India tahun lalu di tengah protes rakyat terhadap rezimnya.
Polisi di Chattogram menggunakan gas air mata dan tongkat untuk mengamankan Kedutaan Besar India. Kemarahan diarahkan ke New Delhi, yang terus memberikan perlindungan kepada Hasina.
Aksi penyerbuan kedutaan oleh anggota Inqilab Mancha berakhir damai, tetapi kelompok kedua kemudian tiba dan mulai melemparkan batu bata dan batu ke arah kedutaan tersebut.
"Polisi turun tangan dan memulihkan ketertiban," kata Hasib Aziz, komisaris Kepolisian Metropolitan Chattogram, kepada wartawan. "Tidak ada kerusakan material, dan para pejabat kedutaan tidak terdampak."
Yunus mengatakan Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, telah memberinya informasi tentang kondisi Hadi.
Dia memperingatkan bahwa upaya untuk membungkam aktivis melalui kekerasan akan gagal, menambahkan bahwa "tidak ada seorang pun yang dapat menghentikan kemajuan demokrasi negara ini melalui ketakutan, teror, atau pertumpahan darah."
(bbn)































