Sinyal Stimulus China 2026 Usai Lepas dari Perang Dagang AS
News
12 December 2025 13:50

Bloomberg News
Bloomberg, China memberi sinyal akan mempertahankan dukungan ekonomi, tetapi menahan unutk meningkatkan stimulus tahun depan. Hal ini menggarisbawahi pergeseran dari mempertahankan diri dari tarif AS ke mengamankan pertumbuhan jangka panjang.
Menurut pernyataan resmi yang dirilis Kamis (11/12/2025) setelah Konferensi Kerja Ekonomi Pusat ditutup, pemerintah akan memanfaatkan pemotongan suku bunga dan persyaratan cadangan secara "fleksibel dan efisien" untuk memastikan likuiditas cukup, serta mempertahankan tingkat defisit anggaran dan belanja pemerintah yang "diperlukan" pada 2026.
Bahasa dalam pertemuan tersebut menunjukkan keinginan menjaga stimulus tetap terukur, setelah China keluar dari perang dagang dengan AS tanpa banyak kerugian, berkat lonjakan ekspor secara pesat ke seluruh dunia.
Hal ini menunjukkan pembuat kebijakan puas dengan kebijakan saat ini, memungkinkan mereka tetap berpegang pada strategi pertumbuhan yang disumbang oleh sektor manufaktur, meski mereka menerapkan kebijakan untuk meningkatkan konsumsi.

































