Logo Bloomberg Technoz

Bagi investor era modern, hal ini terutama disebabkan oleh stabilitas dan likuiditas emas, bukan karena kegunaannya yang intrinsik.   Emas memiliki rekam jejak kenaikan nilainya saat pasar mengalami tekanan. Logam ini menembus US$1.000/troy ons setelah krisis keuangan global, US$2.000 selama pandemi Covid-19, dan US$3.000 saat rencana tarif pemerintahan Trump melanda pasar global pada Maret.

Emas batangan juga dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, ketika daya beli mata uang tergerus. Kekhawatiran inflasi menjadi perhatian utama banyak orang saat ini karena tarif yang dikenakan Trump pada impor ke AS berisiko mendorong kenaikan harga di seluruh ekonomi global. 

Kenaikan harga dan pasar tenaga kerja di AS menjadi sorotan seiring tekanan yang ditingkatkan Trump terhadap The Fed untuk menuruti keinginannya dan menurunkan suku bunga. Emas, yang tidak menghasilkan bunga, biasanya menjadi lebih menarik dalam lingkungan suku bunga rendah, karena biaya kesempatan memegang emas dibandingkan dengan aset yang menghasilkan bunga berkurang. Investor bertaruh bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga lebih lanjut tahun ini.

Status emas sebagai aset safe-haven juga semakin meningkat seiring dengan agenda perdagangan Trump dan defisit anggaran yang melonjak, yang mengguncang kepercayaan terhadap aset-aset tradisional lainnya sebagai pelindung dari fluktuasi pasar, terutama utang negara dan mata uang, khususnya dolar AS. Investor tidak hanya kompak membidik ke emas batangan, tetapi juga perak, logam mulia lainnya, dan bahkan Bitcoin sebagai bagian dari apa yang disebut “debasement trade”.

Emas secara historis memiliki korelasi negatif dengan dolar AS. Karena emas batangan dihargai dalam dolar, ketika dolar melemah, emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain. Pada pertengahan September, dolar AS jatuh ke level terlemahnya dalam lebih dari tiga tahun terhadap mata uang utama lainnya.

Di luar pergerakan pasar, kepemilikan emas dekat dari aspek kultur dua negara besar dunia, India dan China — pasar terbesar dunia untuk logam ini — di mana perhiasan, batangan, dan bentuk emas batangan lainnya diwariskan dari generasi ke generasi sebagai simbol kemakmuran dan keamanan. Rumah tangga India memiliki sekitar 25.000 ton metrik emas, lebih dari lima kali lipat yang disimpan di deposito AS di Fort Knox.

Pembeli fisik terkenal sensitif terhadap harga. Ketika daya tarik emas bagi investor di pasar keuangan mulai memudar, pembeli perhiasan dan batangan sering kali masuk untuk mendapatkan harga murah, sehingga menahan harga di level tertentu.

Mengapa bank sentral membeli lebih banyak emas?

Kenaikan harga logam yang tajam sejak awal 2024 sebagian besar didorong oleh pembelian besar-besaran oleh bank sentral, terutama di pasar emerging markets, yang berusaha mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS, mata uang cadangan utama dunia. Emas membantu diversifikasi cadangan devisa suatu negara dan melindungi dari depresiasi mata uang. 

Bank sentral telah menjadi pembeli bersih emas selama 15 tahun terakhir, tetapi kecepatan berbelanja mereka berlipat ganda setelah invasi Rusia ke Ukraina. Ketika AS dan sekutunya membekukan dana bank sentral Rusia yang disimpan di negara mereka, hal ini menyoroti betapa rentannya aset mata uang asing terhadap sanksi. 

Pada 2024, bank sentral membeli lebih dari 1.000 ton emas batangan untuk tahun ketiga berturut-turut, menurut World Gold Council, dan mereka memegang sekitar seperlima dari seluruh emas yang pernah ditambang. Negara-negara yang paling aktif dalam membangun cadangan mereka termasuk yang tidak menjadi bagian dari sistem Bretton Woods pasca-Perang Dunia II — tatanan moneter yang pada dasarnya didukung oleh emas.

Daftar bank sentral dunia yang rajin borong emas batangan.

Bank sentral negara China atau PBOC terus melakukan pembelian emas secara beruntun, menambah cadangan emasnya untuk bulan ke-11 berturut-turut pada September. PBOC juga berencana menjadi penitipan cadangan emas negara asing, sebagai upaya memperkuat posisinya di pasar emas global, seperti dilaporkan Bloomberg. Sebagian besar negara yang menyimpan emas di luar negeri menempatkannya di Bank of England, yang brankasnya menyimpan lebih dari 5.000 ton cadangan emas dunia.

Bisakah reli emas berhenti?

Reli emas tahun ini telah membawa harganya ke arena yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada September, harga emas melampaui puncaknya yang disesuaikan dengan inflasi dari tahun 1980, dan selama berminggu-minggu, emas berada dalam wilayah overbought berdasarkan indeks kekuatan relatifnya.

Penurunan harga pada Oktober dipicu oleh sejumlah faktor: sentimen positif terkait perdagangan AS-China, penguatan dolar AS yang membuat emas lebih mahal, dan berakhirnya musim belanja Diwali di India.

Selain itu, tidak ada visibilitas mengenai posisi investor di pasar futures emas karena penutupan pemerintah AS membuat data terkait tidak tersedia. Tanpa angka-angka ini, spekulan mungkin lebih cenderung membangun posisi yang tidak biasa besar ke satu arah atau lainnya.

Jika pertemuan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping berlangsung dan menghasilkan kesepakatan perdagangan besar atau gencatan senjata akhir, hal ini dapat menghentikan emas dari melanjutkan reli rekornya — begitu pula dengan pelonggaran tarif AS secara luas. Emas batangan juga dapat mengalami koreksi lebih lanjut jika shutdown pemerintah AS berakhir, dolar AS terus menguat, persidangan hukum terhadap Gubernur Fed Lisa Cook diselesaikan, dan perjanjian damai antara Rusia dan Ukraina tercapai. 

Investor juga mungkin memilih untuk merealisasikan lebih banyak keuntungan mereka. Namun, pandangan mereka terhadap logam mulia ini mungkin belum mencapai batasnya — total kepemilikan ETF emas masih jauh dari puncaknya pada 2020.

Bank sentral telah menjadi fondasi dukungan utama bagi momentum bullish emas, artinya mereka memiliki kekuatan untuk menimbulkan kerusakan terbesar jika mereka mengurangi cadangan emas mereka. Namun, tidak ada indikasi bahwa pemegang cadangan besar sedang mempertimbangkan hal ini. 

Bank sentral negara-negara maju telah menjual sangat sedikit emas dalam beberapa dekade terakhir dibandingkan dengan tahun 1990-an, ketika penjualan yang terus-menerus menyebabkan harga emas turun lebih dari seperempat selama dekade tersebut. Di tengah kekhawatiran bahwa penjualan yang tidak terkoordinasi tersebut mengganggu pasar, Perjanjian Emas Bank Sentral pertama ditandatangani pada tahun 1999, di mana para penandatangan sepakat untuk membatasi penjualan emas mereka secara kolektif.

Apakah emas sebagai aset fisik jadi masalah bagi investor?  

Memiliki emas biasanya tidak gratis. Karena emas adalah benda fisik, pemegang emas harus membayar biaya penyimpanan, keamanan, dan asuransi. Investor yang membeli batangan emas dan koin biasanya harus membayar premi di atas harga spot. Ada juga perbedaan harga geografis, dan para pedagang memanfaatkan peluang arbitrase ini. 

Itulah yang terjadi awal tahun ini ketika kekhawatiran bahwa Trump dapat mengenakan tarif impor emas batangan mendorong harga futures emas di Comex New York jauh di atas harga spot di London. Ada pergerakan global di kalangan pemegang emas fisik untuk memindahkan emas tersebut ke AS guna memanfaatkan premi besar dan potensi keuntungan ratusan juta dolar. 

Transaksi arbitrase tersebut terhenti secara tiba-tiba pada April, ketika pemerintahan Trump mengindikasikan bahwa emas batangan akan dibebaskan dari bea masuk. Pasar sempat panik sejenak bahwa hal ini tidak akan terjadi, setelah   US Customs and Border Protection (CBP) mengatakan pada Agustus bahwa beberapa batangan emas terkena tarif perdagangan resiprokal Trump. Namun, Trump sendiri kemudian menegaskan bahwa emas tidak akan dikenakan pajak impor.

Pertengahan Oktober, persediaan emas batangan di COMEX meningkat sekitar 80%

Emas secara reguler relatif mudah dipindahkan, disimpan di ruang kargo pesawat komersial, tanpa disadari oleh penumpang liburan dan bisnis di kabin di atas. Namun, hal ini tidak sesederhana memuat pesawat dari Bandara Heathrow ke JFK karena adanya keunikan di pasar emas global: persyaratan ukuran yang berbeda. Di London, emas batangan 400 ons adalah standar, sementara untuk kontrak Comex, pedagang harus menyerahkan batangan 100 ons atau 1 kilogram. 

Hal ini berarti emas batangan yang dikirim ke gudang Comex harus terlebih dahulu dikirim ke pabrik pengolahan di Swiss untuk dilebur dan dituang ulang sesuai dimensi yang benar, sebelum melanjutkan perjalanan ke AS. Hal ini menciptakan kemacetan saat ada permintaan mendesak untuk memindahkan lokasi persediaan emas batangan.

(bbn)

No more pages