"Sebelumnya kebutuhan BBM di beberapa wilayah di Papua dipasok dari Kilang Balikpapan. Dengan beroperasinya Kilang Kasim maka kebutuhan BBM di khususnya Papua dan Maluku dapat dipasok dari kilang ini," tutur Milla.
Selain menjadi salah satu mata rantai ketahanan energi, keberadaan Kilang Kasim tentunya memacu pembangunan di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Pengelolaan Kilang Kasim, kata Milla juga memiliki keunikan dibandingkan kilang lainnya. "Karena keberadaanya di remote area, Kilang Kasim menjadi satu-satunya kilang yang menerapkan pola kerja on off," kata Milla. Walaupun demikian, lebih dari 50% pekerja organik di Kilang Kasim merupakan orang Papua.
"Kehadiran Kilang Kasim tidak hanya menjaga ketahanan energi nasional, namun juga menjadi tanda kehadiran negara dalam menghadirkan energi bagi semua masyarakat. Selain itu, Kilang Kasim turut memberikan dampak positif untuk membuka lapangan kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di wilayah Timur Indonesia," pungkas Milla.
(tim)































