Logo Bloomberg Technoz

APBN September Defisit Rp371 T, Tapi Tak Gali Lubang Tutup Lubang

Sultan Ibnu Affan
14 October 2025 14:23

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat pemaparan APBN Kita di Kantor Kemenkeu, Senin (22/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat pemaparan APBN Kita di Kantor Kemenkeu, Senin (22/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 tercatat defisit Rp371,5 triliun per akhir September 2025 atau 1,56% terhadap produk domestik bruto (PDB). Kendati demikian, posisi keseimbangan primer masih mencatat surplus Rp18 triliun.

"Defisit anggaran 1,56% terhadap PDB," ujar Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam Konferensi Pers APBN Kinerja dan Fakta, Selasa (14/10/2025).

Purbaya mengatakan, target terbaru keseimbangan primer APBN sepanjang 2025 yakni mencatatkan defisit Rp109,9 triliun. 


Keseimbangan primer merupakan kondisi di mana total pendapatan negara dikurangi belanja negara, di luar pembayaran bunga utang. Apabila total pendapatan negara lebih besar dibandingkan belanja negara di luar pembayaran bunga utang maka keseimbangan primer akan positif.

Begitu juga sebaliknya bila keseimbangan negatif, maka itu berarti total pendapatan negara lebih kecil bila dibanding belanja negara di luar pembayaran bunga utang. Keseimbangan primer surplus berarti utang lama tak perlu dibayar dengan penarikan utang baru. Dalam istilah sehari-hari, pemerintah tak gali lubang untuk tutup lubang.