Logo Bloomberg Technoz

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi defisit APBN sampai akhir September tercatat Rp371,5 triliun atau melonjak 52,7% dibanding posisi defisit periode yang sama tahun lalu. Angka ini  memiliki porsi 56,1% dibanding target defisit sepanjang 2025 yang sebesar -Rp662 triliun atau 2,78% terhadap PDB.

Defisit anggaran terjadi akibat realisasi pendapatan negara lebih rendah dibanding realisasi belanja negara. Dari sisi penerimaan, realisasi pendapatan negara sampai akhir September 2025 tercatat Rp1.863,3 triliun atau 65% dari target terbaru 2025 Rp2.865,5 triliun. Angka ini merosot 7,2% dari pendapatan periode yang sama 2024.

Di sisi lain, realisasi belanja negara tercatat Rp2.234,8 triliun atau menyusut 0,8%. Porsinya 63,4% dari target sepanjang tahun, yakni Rp3.527,5 triliun.

Dari sisi pembiayaan anggaran, pemerintah telah berutang Rp458 triliun sampai September 2025. Angka ini melonjak 31,7% dibanding September 2024. Menurut porsinya, jumlah utang tercatat 69,2% dari target pembiayaan anggaran yang sebesar Rp662 triliun.

Sebelumnya, per 31 Agustus 2025, APBN 2025 tercatat defisit Rp321,6 triliun per 31 Agustus 2025. Kendati demikian, posisi keseimbangan primer masih mencatat surplus Rp22 triliun.

Purbaya mengatakan, target terbaru keseimbangan primer APBN sepanjang 2025 yakni mencatatkan defisit Rp109,9 triliun. 

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi defisit APBN sampai akhir Agustus tercatat Rp321,6 triliun atau 1,35% terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka ini  memiliki porsi 48,6% dibanding target defisit sepanjang 2025 yang sebesar -Rp662 triliun atau 2,78% terhadap PDB.

"Berdasarkan nominalnya, angka ini tercatat melonjak 109,6% dibanding nilai defisit periode yang sama tahun lalu, yakni -Rp153,4 triliun," ujar Purbaya dalan Konferensi Pers APBN Kinerja dan Fakta (APPBNKita), Senin (22/9/2025). 

Defisit anggaran terjadi akibat realisasi pendapatan negara lebih rendah dibanding realisasi belanja negara. Dari sisi penerimaan, realisasi pendapatan negara sampai 31 Agustus 2025 tercatat Rp1.638,7 triliun atau 57,2% dari target terbaru 2025 Rp1.865,5 triliun. Angka ini merosot 7,8% dari pendapatan periode yang sama 2024, yakni Rp1.777,3 triliun.

Di sisi lain, realisasi belanja negara tercatat Rp1.960,3 triliun atau 55,6% dari total target Rp3.527,5 triliun. Angka ini meningkat 1,5% dibanding belanja negara periode yang sama tahun lalu, yakni Rp1.930,7 triliun.

Bendahara Negara melaporkan realisasi pembiayaan anggaran sampai 31 Agustus 2025 tercatat mencapai Rp425,7 triliun atau 64,3% dari target 2025 terbaru yang sebesar Rp662 triliun. 

Dengan demikian, realisasi utang pemerintah sampai bulan kedelapan tahun ini melonjak 44,3% dibanding realisasi utang periode yang sama tahun lalu.

(lav)

No more pages