Logo Bloomberg Technoz

Berdasarkan isi perjanjian gencatan senjata, setelah seluruh sandera dibebaskan, Israel wajib melepaskan hampir 2.000 tahanan Palestina — banyak di antaranya merupakan anggota Hamas yang tengah menjalani hukuman seumur hidup. Israel juga telah menarik pasukannya dari sebagian besar wilayah padat penduduk di Gaza dan berkomitmen menambah pasokan bantuan kemanusiaan ke wilayah yang porak-poranda akibat perang tersebut.

Hamas juga dijadwalkan menyerahkan jenazah puluhan sandera yang tewas selama masa penahanan, meski pejabat Israel memperkirakan proses pertukaran tersebut akan memakan waktu lebih lama.

“Setelah para sandera yang masih hidup tiba, Palang Merah akan kembali ke Gaza untuk menjemput beberapa jenazah korban penculikan,” kata Brigadir Jenderal Gal Hirsch, koordinator urusan tawanan dan orang hilang di kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, kepada wartawan, Minggu (12/10). “Kami belum bisa memastikan jumlah pastinya yang akan dibawa pulang besok.”

Selain itu, akan dibentuk satuan tugas khusus oleh AS, Israel, Qatar, Mesir, dan Turki untuk melacak korban penculikan yang belum ditemukan. Jika diperlukan, tim ini juga akan menggunakan peralatan teknik berat dalam pencarian.

Hamas melancarkan serangan besar ke wilayah Israel dua tahun lalu. Dalam serangan itu, sekitar 5.000 roket ditembakkan ke kota-kota Israel, sementara ribuan anggotanya menyeberang ke wilayah Israel dan menewaskan sekitar 1.200 orang serta menculik 250 lainnya. Sebagian besar sandera telah dibebaskan dalam periode gencatan senjata sebelumnya.

Sebagai balasan, serangan Israel telah menewaskan setidaknya 67.000 orang, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, serta menghancurkan sebagian besar infrastruktur wilayah tersebut. Badan PBB melaporkan bahwa beberapa wilayah di Gaza utara mengalami kelaparan akibat blokade bantuan Israel. Sejumlah pakar menuduh Israel melakukan genosida dan kebijakan kelaparan paksa, tuduhan yang dibantah keras oleh pemerintah Israel.

Menantu sekaligus penasihat dekat Trump, Jared Kushner, bersama utusan Timur Tengah Steve Witkoff, menjadi perantara utama dalam negosiasi kesepakatan tersebut. Keduanya mendapat sambutan meriah dari ribuan orang di Hostage Square, Tel Aviv, Sabtu malam, atas keberhasilan mereka dalam proses negosiasi. Namun, kerumunan sempat menyoraki Witkoff ketika ia mencoba memberi pujian kepada Netanyahu.

“Suatu hari, Steve dan saya akan menceritakan kisah ini,” ujar Kushner dalam pidatonya, sesaat setelah Witkoff berbicara. “Kisah-kisah itu akan membuat Anda tertawa, membuat Anda menangis. Prosesnya benar-benar gila. Saya perhatikan, Steve tidak menggunakan kata-kata kasar dalam pidatonya malam ini — mungkin karena semuanya sudah habis saat negosiasi.”

(bbn)

No more pages